Harga Emas Enggan Bergerak Ditengah Turunnya Kinerja Ekonomi Asia

0
115

JAVAFX – Harga emas enggan bergerak ditengah turunnya kinerja ekonomi Asia pada perdagangan siang hingga sore hari, dimana harga emas sepertinya masih ingin bertahan di atas level psikologisnya di $1200 per troy ounce.

Ruang beli emas memang sempat muncul pada perdagangan sebelumnya ketika Presiden Trump mengeluarkan kritiknya terhadap kebijakan suku bunga the Fed yang sering menaikkan suku bunganya sehingga mata uang AS terus menguat dan membuat China sering memanfaatkan peluang perdagangannya dengan mengambil kesempatan dengan melakukan manipulasi pergerakan mata uang yuannya. Kritik Trump waktu itu telah berhasil membuat harga emas kembali ke atas level psikologisnya $1200 per troy ounce hingga saat ini.

Dan sentimen positif emas langsung hilang ketika beberapa data ekonomi AS semakin mendukung kenaikan suku bunganya, namun ada juga yang sudah mulai khawatir dengan masalah perang tarif, termasuk Trump. AS telah memberikan tarif kepada China, begitu juga dengan China juga melakukan hal yang sama. Pihak diluar AS berlomba-lomba memangkas penguatan dolar sehingga emas bisa pulih hingga semalam. Apalagi data ekonomi AS semalam juga tidak mendukung kenaikan suku bunga Fed.

Sebetulnya the Fed sudah menaikkan suku bunganya, dan ketua the Fed Jerome Powell menyatakan dengan keyakinan tinggi bahwa suku bunga masih bisa naik di waktu yang akan datang. Situasi ini membuat Presiden Trump kembali memberikan pernyataan berlawanan yaitu menyayangkan kebijakan yang diambil the Fed sebagai langkah yang tergesa-gesa. Trump menuduh the Fed sebagai lembaga yang harus bertanggung jawab terhadap jatuhnya pasar saham AS selama ini.

Pulihnya harga emas juga sempat disebabkan oleh mulai buruknya beberapa data ekonomi AS sehingga pertanda dukungan akan naiknya suku bunga Fed juga berkurang. Upaya emas sebagai alat pelindung nilai segera terwujud ketika inflasi AS juga dinyatakan menurun sehingga tekanan kepada naiknya suku bunga juga menghilang.

Beruntung bursa saham sedang dalam periode yang tidak bersahabat sepertinya sehingga suasana beli emas juga masih ada walau terbatas. Faktor menurunnya kinerja laba usaha menjadi penyebab bursa saham rontok terburuk sejak 2011 lalu, memberi rasa kekhawatiran baru bahwa kinerja ekonomi yang buruk bisa memberi ruang resesi ekonomi baru. Bursa saham Asia ikut pola kenaikan bursa saham AS akhir pekan lalu dimana siang ini, bursa saham Asia mengalami penurunan kembali. Faktor AS yang menyatakan pertmbuhannya sedikit melamban membawa dampak buruk ke Asia yang sepertinya mengalami pertumbuhan yang sama turunnya.

Perang dagang serta kenaikan suku bunga Fed dianggap pasar sebagai penyebab akan turunnya laba perusahaan AS dan kondisi ini akan membuat pasar ekuitas global ikut terkesan buruk semua. Kondisi ini tentu membawa keuntungan emas untuk pulih dan terus membaik sejak 3 bulan terakhir.

Hal ini membuat harga emas untuk kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,40 atau 0,03% di level $1235,40 per troy ounce. Dan harga perak masih bergerak negatif pada siang ini, dengan sebagai bentuk aksi ambil untung pasca penguatannya yang terjadi sebelumnya.
Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi