JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(6/10/2017), harga Emas diujung tanduk jelang rilisnya data NFP nanti malam dengan tetap berusaha tidak terlalu melemah tajam pada perdagangan akhir pekan ini menandai langkah selanjutnya bagaimana prospek emas dimata investornya.
Sejak Fed meeting 2 pekan lalu, telah muncul pertentangan antara safe haven dengan risk appetite yang cukup hebat di pasar perdagangan keuangan dunia dan kami perkirakan di pekan ini masih ada hingga data nonfarm payroll dirilis nanti malam ini. Safe haven berarti mencari investasi yang lebih aman dan imbal hasil lebih rendah, dan risk appetite mengambil investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi dan lebih beresiko.
Hasil Fed meeting kala itu menyatakan bahwa suku bunga the Fed yang akan naik di akhir tahun ini dan terjadwal 3 kali lagi di tahun depan hingga 2019 nanti, membuat investor masih mengambil aksi risk appetite dengan mengoleksi dolar AS dan meninggalkan emas serta mata uang utama dunia lainnya.
Apalagi akhir-akhir beberapa data ekonomi AS mendukung kenaikan tersebut meskipun AS sempat dirundung bencana alam di awal September lalu dan memberikan sedikit isyarat bahwa akan adanya sedikit penurunan sesaat dari data-data ekonomi AS tersebut. Sepertinya patut dimaklumi bahwa data tenaga kerja yang akan rilis nanti malam akan kurang bagus dibandingkan periode rilis bulan lalu ketika badai belum menganggu AS.
Nonfarm payroll dan unemployment AS kemungkinan dapat lebih memburuk, karena dari data klaim pengangguran mingguan sempat menyentuh angka 300an ribu klaim, melonjak dari 230an ribu klaim sebelum badai. Namun lambat laun terus berkurang klaimnya, sehingga data tenaga kerja AS secara umum baru bagus dilaporan bulan November nanti.
Sejauh ini pula dolar AS masih punya kemampuan untuk terus menguat mengingat beberapa wilayah di dunia juga tidak dalam situasi yang kondusif, khususnya yang berkaitan dengan non-ekonominya. Beberapa negara khususnya di Eropa dan Asia memang ekonominya membaik, namun situasi politiklah yang menghambat perkembangan pasar keuangannya.
Ketangguhan dolar AS karena reformasi pajak AS nampaknya tinggal mengetok palu pengesahannya sebagai undang-undang ekonomi yang baru. Reformasi pajak ini bisa mendorong penghasilan dari pebisnis dan warga AS, sehingga dapat menambah laju pertumbuhan dan inflasinya, sehingga cukup mudah bagi the Fed untuk menjalankan program kenaikan suku bunganya.
Faktor inilah yang semalam membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,20 atau 0,49% di level $1270,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,05% di level $16,61 pertroy ounce.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters