JAVAFX – Harga emas akan rata-rata sedikit di atas level mereka saat ini di $1.830 per ounce untuk sisa tahun 2021 sebelum merayap lebih rendah tahun depan karena ekonomi global pulih dan bank sentral mulai memperketat kebijakan moneter, jajak pendapat Reuters menunjukkan pada hari Kamis (05/08/2021).
Harga emas, yang secara tradisional dipandang sebagai penyimpan kekayaan yang aman, melonjak ke level rekor di atas $2.000 per ounce di awal krisis virus corona tetapi merosot ketika ekonomi dibuka kembali. Sayangnya, permintaan asset safe-haven memudar lebih lanjut karena pulihnya pertumbuhan ekonomi global pulih dan inflasi meski bersifat sementara.
Dengan latar belakang itu, Bank Sentral dapat bergerak untuk menaikkan suku bunga, mengangkat pengembalian obligasi pemerintah dari level terendah mereka saat ini dan membuat emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, menjadi kurang menarik.
Namun, dalam jangka pendek, harga didukung oleh beberapa faktor termasuk pemulihan permintaan perhiasan emas dan potensi dolar melemah karena pasar di negara berkembang rebound. Greenback yang lebih lemah membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih terjangkau.
Kenaikan inflasi baru-baru ini juga dapat mendorong investor untuk membeli emas, yang sering dilihat sebagai lindung nilai inflasi.
Harga emas rata-rata akan ada disekitar $1.835 per ounce pada kuartal ketiga tahun ini dan $1.841 pada kuartal keempat, menurut tanggapan median dari jajak pendapat dari 38 analis dan pedagang. Untuk setahun penuh, harga rata-rata akan $1.812, jajak pendapat menemukan, sementara pada tahun 2022 mereka akan rata-rata $1.785.
Prediksi tersebut sedikit lebih tinggi daripada yang ditemukan oleh jajak pendapat serupa yang dilakukan pada bulan April.
