Harga Emas Dalam Masa Kepulihan Jelang Rilis Tenaga Kerja AS

0
110

JAVAFX – Harga emas dalam masa kepulihan jelang rilis tenaga kerja AS pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli emas yang diperkuat dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa melemah lagi.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $19,60 atau 1,61% di level $1234,60 per troy ounce.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas mengalami kondisi beli yang kuat dan masih berhasil bertahan diatas level psikologis $1200 per troy ounce yang mana sisi beli emas muncul diikuti pergerakan dolar yang juga melemah dipengaruhi faktor data manufaktur AS yang memburu disertai pula kondisi politik Eropa yang membaik serta jelang pemilu di AS menambah sentimen lepas dolar yang kuat.
Secara umum, sinyal akan naiknya kembali suku bunga ada akhir tahun nanti memang selalu membawa harga emas ke sisi yang lebih sulit untuk pulih seperti pekan lalu. Harapan pulihnya harga emas akan terjadi meski dengan pergerakan yang terbatas kembali. Karena pasar saham AS semalam sudah semakin pulih, sepertinya pasar saham Asia juga akan mempunyai kinerja yang sama bagusnya di perdagangan pagi ini. Kondisi ini tentu akan membuat emas sulit untuk pulih karena daya beli emas juga akan sangat berkurang seiring pembelian besar di ekuitas Asia tersebut.
Kondisi emas yang mengalami tekanan sejak the Fed melakukan normalisasi kebijakan moeneternya, membuat fungsi emas sebagai alat pelindung nilai sempat dikatakan gagal. Kesempatan beli emas memang masih besar terbuka, mengingat pasar saham sudah bukan menjadi titik utama pergerakan emas.
Kali ini pasar ekuitas tidak bisa menjadi penanda awal baik buruknya emas hari ini.. Peluang penguatan dolar memang masih terbuka mengingat data tenaga kerja AS pekan ini akan rilis dan kemungkinan besar juga akan lebih bagus. Namun sentimen negatif ke dolar juga sedang besar.
Ini karena beberapa agenda politik AS yang belum pasti masa depan pemimpinnya, membuat investor juga masih ragu mengoleksi dolarnya, sehingga peluan emas untuk pulih masih cukup besar.
Faktor akan berundingnya AS dengan China untuk menyelesaikan sengketa dagangnya, bisa menjadi momentum emas untuk pulih lebih besar. Namun hasil kesepakatan dagang tersebut masih lama terjadi dan masih membuat momentum kepulihan emas semakin menjadi sulit.
Hasil data tenaga kerja AS memang akan membawa emas ke era gelapnya lagi jika memang data membaik. Harapannya ada kepulihan emas selanjutnya di pekan depan.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi