JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(31/10/2017), harga emas cenderung ke Selatan alias masih sulit untuk menguat pada perdagangan sore hari ini, dimana diperkirakan data keyakinan konsumen AS sesuai dengan perkiraan pasar sehingga ada peluang bahwa penguatan emas masih terkalahkan oleh peluang jual emas yang lebih besar kali ini.
Emas semalam mendapatkan angin segar dari kondisi inflasi AS yang masih jauh dari target bank sentral AS. Namun dukungan lebih lanjut tidak terjadi kali ini setelah beberapa data di China yaitu masalah kegiatan manufaktur dan jasanya, kurang begitu memuaskan investornya sehingga menekan emas dikala dokar AS mengalami penguatannya.
Fokus nanti malam, apakah data keyakinan konsumen AS bisa menambah daya dobrak peningkatan belanja investasi di AS menjadi lebih baik atau tidak, maka emas akan bisa juga menguat atau bisa makin menjauhi level psikologis tersebut karena keberpihakan suku bunga the Fed juga akan dipertaruhkan keberadaannya.
Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $0,70 atau 0,05% di level $1277,00 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,03 atau 0,20% di level $16,88 pertroy ounce.
Sebelumnya kepastian Trump yang akan memilih Powell sebetulnya adalah sosok yang kurang hawkish atau kurang berani terhadap kenaikan suku bunga, sedangkan John Taylor yang memang berjiwa sangat hawkish dan disukai pasar pada umumnya sehingga bila memang Powell yang terpilih maka emas bisa menguat karena dapat dipastikan di tahun depan suku bunga the Fed akan naik secara terjadwal dan hati-hati seperti pendahulunya Janet Yellen. Hal bisa kita ketahui di pekan ini.
Selain itu pengaruh pengajuan rancangan undang-undang reformasi pajak yang akan diserahkan di pekan ini juga, sepertinya masih kurang ada greget pengaruhnya ke emas meski menurut juru bicara GOP atau Partai Republik, Paul Ryan, bahwa sebelum Thanksgiving reformasi pajak dijadwalkan sudah bisa segera dilaksanakan.
Masalah kegunaan reformasi pajak banyak mendapat kritik dari Senat AS maupun oleh ekonom-ekonom dunia, membuat sikap dari investor emas dunia sedang bingung, karena dapat diketahui bahwa paket kebijakan perbaikan ekonomi di bidang fiskal seharusnya dilakukan ketika negara sedang menghadapi resesi ekonomi, bukan ketika negara sedang sehat-sehatnya kondisi ekonominya, sehingga terkesan bahwa kebijakan fiskal ini terkesan mengada-ada dan malah membebani defisit anggaran pemerintah Trump.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: National Geography