Harga Emas Bisa Tergerus Aksi Ambil Untungnya

0
654

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(15/12/2017), harga emas bisa tergerus aksi ambil untungnya pada perdagangan hari ini sehingga kami melihat bahwa emas kemungkinan besar masih bisa menjauhi kembali level psikologis emas di $1300 pertroy ounce dimana emas sendiri tidak berharap juga bahwa fundamental ekonomi AS bisa membaik kembali nanti malam.

Seperti kita ketahui bahwa pasar di perdagangan kemarin, kondisi greenback berhasil membuat sedikit tekanan kepada emas untuk tidak terlalu menguat besar, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $6,70 atau 0,54% di level $1255,30 per troy ounce.

Sejauh ini tren emas menurut kami masih bisa dikatakan tetap negatif meski ada kondisi aksi ambil untungnya pasca penguatannya malam sebelumnya. Laju inflasi AS masih menjadi pendorong utama kenaikan komoditas logam mulia tersebut, karena target inflasi bank sentralnya memang masih sulit digapai meski beberapa pihak optimis bahwa situasi di tahun ada kenaikan laju meski angka 2% masih sulit dicapai.

Sisi reformasi pajak sepertinya akan segera mendapatkan kata sepakat, namun hal tersebut sudah tidak akan merubah pandangan investor di masa mendatang bagaimana laju PDB AS dan bagaiman dampaknya terhadap defisit anggaran pemerintahnya.

Hasil Fed meeting yang lalu memang tidak mengejutkan banyak pihak bahwa suku bunga tetap naik 25 basis poin diiringi dengan akan naiknya suku bunga 3 kali lagi di tahun depan. Namun yang menjadi penarik perhatian adalah beberapa anggota rapat suku bunga tersebut kuatir dengan sulitnya inflasi AS tersebut.

Kami sendiri masih melihat kenaikan inflasi hanya bisa didukung oleh pembatasan impor barang yang memang selama ini menjadi poin utama gagalnya kenaikan harga di AS. Serbuan produk luar ini membuat kondisi industri dalam negeri AS masih terseok-seok sehingga sisi peningkatan upah masih sulit sulit diterapkannya. Selain itu dolar AS bisa lebih diperlemah agar sisi barang dalam negeri AS bisa lebih diterima diluar negeri seperti contoh kasus di Inggris yang inflasinya tinggi karena mata uangnya melemah.

Dari AS sendiri ada data kegiatan manufakturnya, dimana dengan data persediaan bisnis yang semalam dinyatakan mengalami penurunan dimana penjualan ecerannya meningkat tajam maka berarti kinerja sektor industri atau manufaktur AS harus digenjot atau naik aktivitas dan kapasitas terpasangnya demi pemenuhan permintaan dan menghindari peningkatan impornya.

Bila ini terjadi maka sisi penguatan dolar AS masih bisa dipertahankan hingga penutupan perdagangan mingguannya dan tentu emas akan lunglai

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Bloomberg