Harga Emas Berusaha Menguat Kembali

0
147

JAVAFX – Berita emas di hari Rabu(17/1/2018), harga emas berusaha menguat kembali pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi ambil untung sejenak namun masih tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce serta diharapkan ada dorongan sentimen investor yang positif ingin tetap terjadinya pelemahan dolar AS jelang Beige Book dini hari nanti.

Hal ini membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $1,50 atau 0,11% di level $1335,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,03% di level $17,20 per troy ounce.

Laporan the Fed yang bernama Beige Book akan rilis dini hari nanti yang berisi tentang aktivitas bisnis terkini dari 12 cabang wilayah the Fed di seluruh AS dan menjadi patokan bagi pengambilan keputusan bank sentral AS ini dalam rapat suku bunganya di 2 minggu mendatang.

Kadang kala laporan ini tidak penting bagi beberapa pihak, namun bagi kami laporan berupa narasi 12 halaman ini cukup memberi arti dan arahan bagi dolar AS dan tentu bagi emas di masa sebulan ke depan, apakah masih bisa ke level $1365 per troy ounce, ataukah kembali ke level $1318 per troy ounce. Untuk sementara jelang rilisnya laporan ini, membuat investor melepas sejenak kepemilikan emasnya.

Sebelumnya kondisi penguatan emas beberapa waktu lalu seolah menggambarkan kondisi investor yang tidak takut terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS terkini di mana sebagian besar data ekonomi AS tersebut kebetulan hasilnya banyak yang tidak sesuai dengan harapan investor sehingga kenaikan suku bunga the Fed memang masih dipertanyakan lebih lanjutnya.

Data-data ekonomi AS seperti data inflasi kemudian data penjualan eceran serta aktivitas manufaktur dan data tenaga kerjanya, secara umum memang tidak menghasilkan sebuah renungan dan keinginan investor untuk mengoleksi lebih besar terhadap aset atau investasi berbasis dolar AS karena memang di rasa kurang aman daripada emas atau investasi di luar AS.

Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Begitu juga usaha normalisasi kebijakan moneter dari Eropa dan Jepang nantinya juga bisa membatasi kenaikan emas itu sendiri karena mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.

Jelang Lunar Year atau Tahun Baru China di tahun ini, juga akan menandai bahwa harga emas harusnya menguat karena sisi permintaan emas akan naik untuk memenuhi kebutuhan di China tersebut. Dilaporkan juga bahwa impor emas India juga mengalami kenaikan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC