JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(29/9/2017), harga emas berusaha menguat pada perdagangan sore hari ini dimana hari ini merupakan penutupan perdagangan mingguan, bulanan sekalian akhir kuartal ketiga tahun ini dengan harapan pengaruh geopolitik Korea yang akan memanas dan mengilangkan sedikit pengaruh ucapan Yellen serta akan adanya reformasi pajak di AS.
Faktor jual emas akhirnya dapat dieliminasi dari pasar Asia hingga Eropa kali ini meski Yellen tetap akan naikkan suku bunganya dan reformasi pajak AS akan dibicarakan di Kongres AS sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $2,90 atau 0,23% di level $1291,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,06 atau 0,34% di level $16,77 pertroy ounce.
Sejauh ini pula, pergerakan harga emas sendiri masih didekat level terendahnya di satu setengah bulan lalu dan nampaknya pula untuk enggan kembali keatas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce. Harapannya bila nanti malam data sentimen Michigan memburuk lagi, emas akan dapat menguat kembali dan bisa lebih besar lagi jikalau Korea menegang kembali.
Keengganan pasar emas untuk membaik karena potensi kenaikan suku bunga the Fed di minggu meningkat tajam, dari pasca Fed meeting sekitar 60%, meningkat menjadi 72% setelah Yellen berbicara, dan semalam meningkat kembali sekitar 80% setelah pejabat-pejabat the Fed seperti Ester George, Eric Rosengreen dan Stanley Fischer sama-sama mengamini pernyataan Yellen sebelumnya.
Pernyataan Janet Yellen pekan ini membuat pasar gundah gulana karena tidak bijak jika the Fed menahan suku bunganya di level yang rendah. Secara otomatis bagi emas jika mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed maka reaksi emas langsung negatif alias melemah.
Yellen bersikeras bahwa dengan naiknya suku bunga the Fed tersebut bisa membuat langkah pertumbuhan ekonomi AS dapat serasi lajunya dengan laju inflasi, dan lambat laun kondisi inflasi dengan sendirinya akan segera melewati target 2%nya. PDB AS sekarang dikisaran 3,1%, inflasinya 1,4%, Fed rate-nya maksimal sekarang 1,25%, sehingga masih ada ruang bagi Fed rate untuk naik diantara angka inflasi tersebut, agar ekonomi AS tidak cepat memanas.
Selain itu pelemahan emas terjadi disaat Partai Republik AS meluncurkan RUU Pajak AS yang baru dimana pajak perusahaan akan dipotong dari 35% menjadi 20% dan pajak individu dipangkas dari 39,6% menjadi 35%. Alhasil RUU ini bila menjadi undang-undang dapat mendukung laju PDB AS yang bisa naik sekitar 1% dalam waktu cepat. Mendengar kata PDB naik, maka emas bisa cemas.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Yahoo Finance