JAVAFX – Harga emas mencoba memantul dari posisi terendah, mengikuti kenaikan inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan. Pada perdagangan di hari Kamis (10/06/2021), Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Indeks Harga Konsumen AS naik 0,6% di bulan Mei, setelah naik 0,8% di bulan April. Data mengalahkan perkiraan konsensus karena para ekonom memperkirakan kenaikan 0,4%.
Untuk tahun ini, laporan tersebut mengatakan bahwa inflasi diyakini bisa naik ke angka 5,0%. Ini adalah kenaikan dalam 12 bulan terbesar sejak kenaikan 5,4 persen untuk periode yang berakhir Agustus 2008 silam. Sementara itu, untuk angka CPI inti, dengan menghapus elemen biaya makanan dan energi, inflasinya naik 0,7% di bulan Mei, setelah sebelumnya naik dari 0,9% di bulan April. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan proyeksi awal yang memperkirakan akan naik sebesar 0,5%. CPI inti, dari tahun ke tahun angkanya naik 3,8%, tercatat sebagai kenaikan terbesar dalam satu tahun sejak periode yang berakhir Juni 1992.
Pasar emas tampaknya menangkap tawaran mengikuti angka utama yang kuat. Emas berjangka Agustus terakhir diperdagangkan pada $1,885,50 per ounce, turun hampir 0,50% hari ini. Menuju ke laporan, harga emas turun sekitar 1%.
Angka inflasi yang lebih kuat, bisa menjadi sentimen negatif untuk emas karena dapat memaksa Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneter mereka yang ultra-longgar dan mengurangi program pembelian obligasi bulanan lebih cepat dari yang diharapkan. Disisi lain, perlu diingat bahwa meskipun ada kenaikan inflasi, Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk mengetatkan suku bunga dalam waktu dekat. Kenaikan inflasi berarti bahwa suku bunga riil akan tetap berada di wilayah yang sangat negatif.
Keyakinan yang besar adalah bank sentral AS belum akan menaikkan suku bunga hingga setidaknya kuartal ketiga 2022. Sebagaimana diketahui bahwa laju inflasi tahunan didorong oleh perbandingan angka dengan pembacaan tahun lalu yang lemah, dimana lonjakan inflasi seperti ini telah diantisipasi oleh The Fed, bahkan ketika menghapus efek dasar dengan membandingkan indeks dengan Februari 2020, inflasi inti berjalan di atas 2 % secara tahunan. Pembacaan ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebagian besar bersifat sementara dan terkait dengan masalah rantai pasokan, tetapi dapat mulai dibangun ke dalam ekspektasi inflasi.