Harga Emas Berusaha Kembalikan Sisi Belinya

0
432

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin(5/2/2018), harga emas berusaha kembalikan sisi belinya pada perdagangan hari ini di mana berharap pula bahwa dolar AS masih terus membuat sisi negatifnya sambil mengesampingkan sejenak dari hasil data tenaga kerja AS pekan lalu yang membaik dan berharap juga terhadap data aktivitas jasa AS malam ini tidak sebagus data periode sebelumnya.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan akhir pekan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $10,60 atau 0,79% di level $1337,30 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas mengalami penurunan sebesar 1,5%.

Hasil rapat suku bunga the Fed yang menganjurkan ke investor bahwa inflasi masih naik serta data-data ekonomi AS di pekan lalu, baik yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi semuanya membaik, dengan dorongan yang cukup besar bahwa data tenaga kerja AS sangat mebdukung kenaikan suku bunga the Fed bisa lebih dari 3 kali, sehingga awal pekan ini kami melihat dolar AS masih ada rasa menekan emas.

Memang pekan lalu dampak dari data tenaga kerja tersebut bagus buat dolar AS, namun emas dan saham di pasar AS berjatuhan semua, karena membaiknya data tersebut di baca investor bahwa kenaikan suku bunga the Fed bisa sering terjadi sehingga ada perpindahan investasi sejenak.

Rasa optimis the Fed pekan lalu memang cukup bisa diartikan bahwa kinerja ekonomi AS, baik produktivitas maupun tingkat harga masih tetap solid disertai pula masih kuatnya sektor tenaga kerja sehingga jalan kenaikan suku bunga memang masih sulit untuk dibendung keinginannya. Mendengar kaoimat kenaikan suku bunga the Fed, maka emas akan lesu.

Namun Sisi humanisme investor memang masih terlihat ketika Janet Yellen sudah digantikan oleh Jerome Powell, di mana banyak investor dan ekonom dunia masih meraba-raba terhadap kemampuan ketua the Fed pilihan Presiden Trump tersebut karena latar belakang Jay Powell bukanlah seorang ekonom dan bankir, tidak seperti Yellen yang memang seorang profesor ekonomi dan telah lama mengabdi di the Fed. Ini bisa menjadi jalan keluar bagi emas untuk tetap melanjutkan penguatannya seperti beberapa bulan lalu.

Awal pekan ini, kemungkinan besar efek payroll masih terasa khususnya di awal perdagangan di sesi Asia dan Eropa, namun begitu sore hari, beberapa data penting akan meluncur lagi di mana data aktivitas jasa juga akan mengukur kekuatan pertahanan dari emas untuk menjaga kredibilitas penguatannya.

Bila aktivitas jasa di Asia dan Eropa membaik, maka akan ada sedikit aksi beli kembali bagi emas bisa terjadi, namun bila data aktivitas jasa AS membaik, maka ada kesempatan dolar AS menggempur emas kembali.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters