Harga Emas Berusaha Bertahan Dari Gempuran Jual

0
147

JAVAFX – Harga emas berusaha bertahan dari gempuran jual pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana investor masih melihat potensi kenaikan suku bunga the Fed secara agresif dan mulai naiknya harga minyak yang bisa menimbulkan inflasi yang merata di seluruh dunia.

Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $1,00 atau 0,07% di level $1354,40 per troy ounce. Harga perak untuk sementara melemah tipis sebagai bagian aksi ambil untung sesaatnya.

Presiden Trump sedang bertemu dengan PM Jepang Shinzo Abe guna membahas tentang masa depan perdagangan kedua negara. Sejauh ini, hasil sementara pertemuan di Florida AS tersebut memang positif buat greenback, sehingga emas sendiri menguatnya juga sangat terbatas.

Sebelumnnya, Presiden Trump juga tengah mengajukan Richard Clarida untuk menjadi wakil ketua the Fed yang baru mendampingi Jerome Powell. Pasar menganggap bahwa calon wakil ketua the Fed ini mempunyai postur yang bernada hawkish, sehingga ini tidak bersahabat bagi harga emas.

Data-data ekonomi AS seperti hasil Beige Book memang diisyaratkan bahwa kondisi pinjaman hutang, daya beli konsumen dan ketatnya tenaga kerja AS, kesemuanya sangat mengarah kepada naiknya suku bunga the Fed secara agresif. Namun the Fed sedang khawatir dengan masa depan ekonomi AS karena sedang menghadapi beberapa pembaharuan tarif impor bea masuk ke AS yang sebetulnya sangat mengganggu kinerja ekonomi dalam negeri AS karena perang dagang tersebut.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional juga memberikan peringatan kepada umum bahwa potensi perang dagang antara AS dengan China bisa meruntuhkan ketegaran ekonomi dunia, sehingga tatanan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung bisa berubah menjadi resesi ekonomi jenis baru.

Fokus lain adalah harga minyak sedang berada di level tertinggi sejak 3 tahun lalu, sehingga prospek inflasi yang merata meninglat di seluruh dunia makin nyata, sehingga untuk menahan laju inflasi maka pasar harus lebih banyak menyerap emas sebagai pelindung nilai asetnya.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters