JAVAFX – Harga emas berusaha berusaha bertahan dari gempuran jual pada perdagangan hari ini di mana berharap pula bahwa dolar AS masih terus membuat sisi negatifnya sambil menantikan dan mewaspadai apakah pasar saham mengalami kepanikan lagi atau tidak.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanan dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,60 atau 0,42% di level $1342,90 per troy ounce.
Hasil rapat suku bunga the Fed yang menganjurkan ke investor bahwa inflasi masih naik serta data-data ekonomi AS di pekan lalu, baik yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi semuanya membaik, dengan dorongan yang cukup besar bahwa data ekonomi AS sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed yang bisa lebih dari 3 kali, sehingga kami melihat dolar AS masih ada rasa menekan emas.
Namun upaya tersebut membuat pasar ekuitas seperti pasar saham dunia dan obligasi AS runtuh dan terjadi kepanikan sehingga timbul nuansa safe haven bagi emas. Kondisi ini diperkirakan masih akan muncul di sesi pagi ini, dengan harapan pada sesi siang nanti sudah pulih dan tidak terjadi kepanikan kembali sehingga investor merasa tenang dalam bertransaksi.
Sejauh ini memang belum ada tanggapan serius dari para pejabat otoritas moneter maupun fiskal dunia, karena memang belum ada kejadian yang perlu disikapi serius mengingat karena pasar saham AS sendiri sejak Desember hingga sepanjang Januari lalu sudah overvalued alias kelebihan nilainya sehingga kejadian di 2 hari perdagangan lalu adalah kondisi wajar untuk posisi aksi ambil untungnya, sehingga nuansa ini sepertinya juga akan mengincar di pasar uang dan pasar komoditas dunia bila tidak ada penangkal verbal intervensi dari bank-bank sentral dunia.
Rasa optimis the Fed pekan lalu memang cukup bisa diartikan bahwa kinerja ekonomi AS, baik produktivitas maupun tingkat harga masih tetap solid disertai pula masih kuatnya sektor tenaga kerja sehingga jalan kenaikan suku bunga memang masih sulit untuk dibendung keinginannya.
Namun jangan lupa bahwa beberapa data ekonomi seperti di Eropa dan Jepang serta negara lainnya sedang dalam tren yang positif juga seehingga peluang penguatan dolar AS juga akan berkurang dan tekanan ke emas bisa tidak maksimal.
Secara umum dolar AS masih tetap tangguh di perdagangan hari ini dan bisa membuat emas terkulai, namun data pembukaan lapangan kerja JOLTs bisa menjadi panutan bagi investor, apakah penambahan data tersebut makin membesar ataukah lebih kecil dari periode sebelumnya. Bila makin membesar maka dapat dipastikan data tenaga kerja AS makin solid dan kenaikan suku bunga the Fed bisa 4 kali di tahun ini sehingga bisa melemahkan emas kembali.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters