JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(13/7/2017), harga emas terpantau alami kenaikan ketika atensi pasar tengah berfokus kepada laporan fundamental Amerika Serikat nanti malam. Di sisi lain, kenaikan harga emas juga dipengaruhi akibat penurunan permintaan greenback pasca komentar bernada dovish dari Janet Yellen kemarin.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka kontrak Agustus terpantau naik 0.21% dengan diperdagangkan pada level $1.221.63 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sejak ditutup pada level $1.218.56, pergerakan harga emas hari ini telah bergerak menyentuh level terendah di $1.217.39 dan level tertinggi di $1.223.87.
Harga emas terlihat memanfaatkan momentum pelemahan dolar AS, yang mana telah berhasil membukukan kenaikan sejak awal pekan ini. Bayang – bayang pelemahan yang sedang dialami oleh dolar AS saat ini terjadi ketika kesaksian hari pertama Yellen di hadapan Kongres mengisyaratkan kekhawatiran terhambatnya langkah the Fed dalam menaikan suku bunga akibat terbentur pertumbuhan inflasi yang masih rendah. Yellen juga menambahkan bahwa kondisi neraca yang sedang mengalami defisit akan segera diperbaiki pada tahun ini.
Di sisi lain, serangkaian laporan fundamental ekonomi Amerika Serikat nanti malam juga telah berhasil mencuri perhatian pasar. Laporan tersebut meliputi data pertumbuhan inflasi produsen dan klaim pengangguran di Amerika Serikat, yang dijadwalkan rilis pada pukul 19.30 WIB. Survei ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan inflasi produsen Amerika Serikat akan turun 0.1% di bulan Juni, sedangkan untuk angka klaim pengangguran diperkirakan menurun, yang disesuaikan secara musiman menjadi 245K pada periode akhir 8 Juli.
Selang 90 menit kemudian, Janet Yellen dijadwalkan kembali untuk bersaksi dihadapan parlemen AS. Agenda pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut dinilai pasar sebagai tolak ukur tambahan terhadap potensi langkah – langkah kebijakan moneter yang mungkin ditempuh oleh the Fed.
Dengan demikian, padatnya serangkaian jadwal peristiwa penting ekonomi global tersebut diperkirakan akan mampu memberikan gejolak pergerakan pasar forex maupun komoditas dunia.
Sumber berita : Forex Factory, Trading Economics
Sumber gambar : Marketwatch (.com)