JAVAFX – Harga emas bertahan di sisi positif ditengah kekhawatiran akan membaiknya data ekonomi AS pada perdagangan sore hari ini di mana investor masih lebih khawatir jika Rusia akan membalas serangan sekutu akhir pekan lalu
Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $0,80 atau 0,06% di level $1348,70 per troy ounce. Harga perak untuk sementara melemah setelah konflik AS dengan China ini akan mereda dan tensi Suriah yang juga ikut mereda.
Akhir pekan laku, agresi militer Sekutu Barat sudah berhasil menghancurkan fasilitas utama kimia Suriah, dan segera agresi tersebut dihentikan untuk sementara oleh Pentagon, sambil menantikan apakah Suriah masih akan melakukan penyerangan terhadap kaum pemberontaknya menggunakan senjata kimia atau tidak. Bila menggunakan senjata kimia lagi, maka agresi militer akan berlanjut.
Namun Presiden Putin mengutarakan kegelisahannya akibat dari agresi militer sekutu tersebut, yang bisa membuat kekacauan ekonomi di masa depan. Ketua IMF Christine Laggards pun juga menyatakan hal yang sama dengan Putin, bahwa kinerja ekonomi dunia akan runtuh seiring perang di Timur Tengah tersebut.
Tentunya hal ini membuat investor sedang harap-harap cemas dengan keberlanjutan naik tidaknya harga emas itu sendiri. Bila serangan itu ada lagi, maka emas bisa mendekati level tertinggi 11 pekannya kembali di pekan ini.
Namun penguatan emas sendiri tidak besar karena investor masih khawatir untuk melakukan beli emas secara besar-besaran, itu karena jikalau data-data ekonomi AS seperti data penjualan eceran AS atau retail sales dilaporkan bisa membaik. Bila nanti malam data tersebut membaik, maka kesempatan kenaikan suku bunga the Fed 3 kali lagi semakin terbuka.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters