Harga emas turun tipis atas rebound-nya dolar AS sehingga mengalihkan daya tarik logam mulia tersebut. Sementara pasar saat ini sedang menantikan data harga konsumen AS untuk mengukur apakah ada peningkatan tekanan pada inflasi.
Emas spot turun 0,1% menjadi $1,833.00 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 11 Februari di $1,845.06 pada hari Senin. Emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $1,834.20 per ons.
Meskipun harga emas hari ini berhasil menguat, namun emas masih berjuang untuk terus membangun momentum dan hambatan yang dihadapai adalah kekhawatiran inflasi. Jumlah pekerjaan tersebut tidak berarti bahwa Fed tidak akan bertindak.
Ada level resistance signifikan untuk emas dalam zona $1,855 – $1,875, sementara level support masih berada di sekitar level $1,800.
Hal lainnya yang membuat emas melemah adalah indeks dolar yang naik 0,2% setelah mencapai level terendah lebih dari dua bulan di sesi sebelumnya menyusul data non-farm payrolls AS pada hari Jumat yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada bulan April.
Pasar saat ini sedang fokus pada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu untuk mengukur tekanan inflasi dan sikap kebijakan Federal Reserve.
Pejabat Fed masih ingin melihat inflasi yang lebih tinggi, lebih banyak pertumbuhan upah dan beberapa bulan kenaikan pekerjaan yang kuat dengan rata-rata 1 juta lapangan pekerjaan sebelum mereka mempertimbangkan untuk menyesuaikan kebijakan moneter, Presiden Bank Fed Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Senin.
Pejabat pembuat kebijakan Bank of Japan memperingatkan risiko terhadap pemulihan ekonomi negara karena pembatasan pandemi membebani konsumsi layanan.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, paladium naik 0,1% menjadi $2.961,52 per ons, perak turun 0,1% menjadi $27,29, sementara platinum turun 0,4% menjadi $1.241,64.