JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(14/12/2017), harga emas berhasil rebound alias menguat menjauhi level 5 bulan terendahnya pada perdagangan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harusnya mendekati kembali level psikologisnya di $1300 per troy ounce karena inflasi AS yang rendah akan menyulitkansuku bunga the Fed yang akan naik.
Semalam data inflasi konsumen AS diluar dugaan tidak selaras dengan inflasi produsennya banyak pihak membaca bahwa inflasi ini akan menyulitkan the Fed memprediksi inflasinya tahun depan disaat kondisi pertumbuhan ekonominya yang terus membaik namun sisi pendorong kenaikan suku bunga lainnya tidak mendukungnya.
Sebelumnya terdapat ancaman penutupan pemerintahan AS karena kekurangan dana anggaran kerja, namun hal ini sudah tidak perlu dirisaukan karena pemerintahan AS masih berjalan di 2 minggu mendatang. Masalah teror bom di New York sempat ada gejolak kecil di emas, namun segera teratasi sehingga safe haven emas tidak berlangsung lama.
Namun pergerakan bitcoin masih dalam tren yang terus positif setelah untuk pertama kalinya model investasi baru ini diperdagangkan di Chicago Board Index sebagai perdagangan komoditas jenis cryptocurencies atau model perdagangan kripto. Sepanjang tahun ini, bitcoin telah mengalami kenaikan harga 1600% dan dipercaya akan menggerus sekitar 20% pasar emas sebagai alternatif lindung nilai baru yang berkembang di dunia investasi.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $16,50 atau 1,13% di level $1258,20 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,42 atau 2,69% di level $16,09 per troy ounce.
Lanjutan kenaikan emas didorong oleh keputusan the Fed yang menaikkan suku bunganya 25 bps dengan perkiraan juga bahwa tahun depan suku bunganya masih bisa naik 3 kali lagi. Pasar membaca tidak ada kejutan kali ini, bahkan bersikap skeptis dengan langkah bank sentral AS yang tetap memaksakan kenaikan suku bunga tersebut dikala inflasinya tidak mendukung sama sekali.
Sisi reformasi pajak semakin mendapat tekanan dimana semula reformasi pajak merupakan pendukung kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat, namun lambat laun pasar sadar bahwa reformasi pajak AS ini akan membawa luka terhadap ancaman penutupan pemerintahan Trump yang makin menguat. Pasar cemas dengan agenda fiskal ini yang mungkin akan mendapatkan ganjalan dari kubu demokrat yang tetap menentang agenda pajak baru ini.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones futures ditutup naik 0,30%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie naik 0,71% di angka 93,437 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data pekerja Australia, penjualan eceran China, produksi industri China, penentuan suku bunga Swiss, Uni Eropa dan Inggris, klaim pengangguran mingguan dan penjualan eceran AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal