Harga Emas Berhasil Menguat Sejenak Jelang Rilisnya Data Klaim Pengangguran AS

0
107

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(19/10/2017), harga emas berhasil menguat sejenak jelang rilisnya data klaim pengangguran AS pada perdagangan sore hari ini, sebagai penantian apakah masih terpengaruh buruk akibat dari badai ataukah ingin melanjutkan perbaikannya sebagai pertanda ekonomi AS sudah pulih.

Namun sebelumnya penguatan sore ini juga didukung oleh memburuknya data penjualan eceran Inggris sehingga pengaruh kenaikan suku bunga Inggris oleh BoE nampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat yang diakibatkan oleh lesunya pertumbuhan ekonomi Inggris tersebut.

Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $2,60 atau 0,60% di level $1285,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $0,04 atau 0,25% di level $17,04 pertroy ounce.

Pertaruhan pasar mengenai siapakah yang akan menduduki jabatan ketua the Fed yang baru Februari 2018 nanti sedang ramai diributkan. Sejauh ini Presiden Trump sudah mewancarai 5 orang kandidat termasuh yang direncanakan hari ini adalah orang yang sedang menjabat sebagai ketua the Fed, Janet Yellen. Diperkirakan baru minggu depan Trump akan mengumumkan kandidat terkuat yang akan menjabat 4 tahun sejak 2018 nanti.

Beredar suasana yang sedikit memperkeruh hati investor sehingga tarik-ulur terjadi, apakah Taylor yang berjiwa hawkish atau senang menaikkan suku bunga yang agresif, ataukah golongan yang berjiwa setengah hawkish yaitu Jerome Powell dan Janet Yellen, ataukah yang berjiwa dovish atau menahan gejolak suku bunga seperti Gary Cohn dan Kevin Warsh.

Taylor sekarang lebih diunggulkan oleh media karena Peraturan Taylor menganjurkan suku bunga harus lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi level sekarang ini. Sedangkan Powell dan bahkan Yellen lebih diunggulkan oleh para ekonom dunia, karena para pejabat the Fed ini mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan situasi yang stabil bagi ekonomi AS, sehingga di lain kesempatan, AS mungkin masih kuat kondisi kesehatan ekonomi ketika tiba terpaan badai resesi ekonomi seperti 2008 lalu.

Dengan begitu, investor yang merupakan pelaku pasar sesungguhnya, sedang berada di tengah-tengah tarik-ulurnya keagresifitasnya kenaikan suku bunga ataukah memilih penjadwalan kenaikan suku bunga yang sedang dilakukan Yellen sekarang ini, sehingga terlihat harga tidak bergerak dengan volatilitas yang besar.

Pasar juga sangat menantikan data klaim pengangguran AS minggu ini, apabila kondisi masih menurun, maka paparan Beige Book benar adanya. Seperti kita ketahui bahwa Beige Book menyatakan bahwa pasar tenaga kerja AS sangat ketat, dan bahkan di beberapa wilayah AS terjadi kenaikan manfaat atau upah bagi pekerjanya ataupun juga naiknya jam lembur, sehingga daya beli konsumen AS meningkat.

Sayangnya sejauh ini para produsen AS masih belum mau menaikkan harga produknya sehingga inflasi masih dibawah target the Fed dan membuat keputusan kenaikan suku bunga the Fed masih harus hati-hati.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Korea Herald