JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(24/10/2017), harga emas berhasil menguat ditengah kekuatitan naiknya suku bunga the Fed dan reformasi pajak AS pada perdagangan awal pekan kemarin, namun masih bertahan dibawah level $1300 pertroy ounce seakan ingin memberitahukan pasar bahwa kenaikan tipis hanyalah pengobat luka pasca penurunan bulanan yang terbesar sejak perdagangan awal tahun ini.
Cetak biru anggaran pemerintah AS di tahun fiskal 2018 sudah disepakati oleh Senat AS di pekan lalu, sehingga ada tambahan sekitar $1,5 trilyun yang akan masuk ke dalam anggaran pemerintah untuk digunakan menutupi kurangnya pemasukan pemerintah akibat dari pemotongan pajak baru nantinya. Seperti kita ketahui bahwa pajak yang baru ini akan mengurangi tingkat pajak penghasilan dari 35% menjadi 20%, sehingga pemasukan pemerintah AS tentu akan mengalami penurunan yang drastis, dan dengan hal ini maka buruh tambahan batas defisit anggaran yang diperlebar.
Sepertinya rancangan reformasi pajak yang baru akan segera diterbitkan. Seperti diketahui sebelumnya bahwa Trump menyatakan sebelum akhir tahun ini agenda reformasi pajak bisa mulai diresmikan keberadaannya.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,10 atau 0,24% di level $1283,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,02 atau 0,13% di level $17,10 pertroy ounce.
Selain itu, Presiden Trump sepertinya lebih memilih anggota dewan gubernur the Fed, Jerome Powell sebagai pengganti Janet Yellen di Februari nanti serta John Taylor sebagai kandidat lainnya untuk menggantikan wakil ketua the Fed Stanley Fischer yang minggu lalu mengundurkan diri. Powell menurut pasar adalah sosok yang kurang hawkish atau berani terhadap kenaikan suku bunga dibandingkan John Taylor yang memang berjiwa sangat hawkish dan disukai pasar pada umumnya.
Namun menurut para ekonom dunia, Powell adalah sosok ideal bagi the Fed saat ini. Ya, karena the Fed saat ini membutuhkan sosok ketua yang dapat meredam segala gejolak yang ada. Seperti kita ketahui bahwa kondisi ekonomi AS sangat stabil pertumbuhannya, namun sisi neraca dan inflasinya kurang mendukung ketahanan didalam diri the Fed sendiri, sehingga dibutuhkan orang yang penuh perhitungan dalam mengambil keputusan menaikkan suku bunga. Mendengar suku bunga the Fed naik, maka emas bisa panas dingin perlakukannya.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahan dimana DowJones spot ditutup turun 0,20%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie naik 0,06% di angka 93,829. Sepanjang awal pekan ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah kegiatan awal dari manufaktur dan jasa di Eropa dan AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Investing