JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(29/9/2017), harga emas berhasil keluar dari tekanan jual pada perdagangan kemarin setelah sebelumnya mengalami siksaan jual yang bertubi-tubi sejak the Fed mengumumkan bahwa suku bunganya masih bisa naik di akhir tahun ini.
FOMC meeting pekan lalu memang menjadi tonggak jatuhnya emas secara masif dimana memang investor kuatir dengan masa depan portfolion emasnya dikala suku bunga naik, maka emas makin tidak seksi didepannya. Tekanan berlanjut dengan pernyataan beberapa pejabat the Fed seperti Eric Rosengren bahwa dia setuju apa yang diucapkan oleh Yellen di Selasa lalu bahwa kebijakan menahan suku bunga rendah adalah kebijakan yang akan bikin horor ekonomi AS di masa mendatang.
Pernyataan Janet Yellen Selasa lalu ketika menghadiri peetemuan tahunan kelompok bisnis di AS, membuat pasar bahwa sepertinya the Fed akan tetap teguh untuk melakukan kenaikan suku bunga meskipun inflasi AS masih jauh dibawah target the Fed, sehingga emas masih dalam tekanan. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed maka reaksi emas langsung negatif.
Faktor aksi ambil untung pasca reformasi pajak dan pernyataan Eric Rosengren tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,10 atau 0,16% di level $1289,90 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,07 atau 0,43% di level $16,90 pertroy ounce.
Kala itu Yellen bersikeras bahwa dengan akan naiknya suku bunga the Fed tersebut akan membuat langkah pertumbuhan ekonomi AS dapat serasi lajunya, dan lambat laun kondisi inflasi dengan sendirinya akan segera melewati target 2%nya. Dalam pertemuan di forum bisnis AS semalam, ucapan Yellen ini membuat perkiraan kenaikan suku bunga the Fed di Desember meningkat menjadi 80%, naik dari Senen di 72%.
Selain itu pelemahan dolar AS semalam dan membuat emas berhasil menguat lagi pasca Partai Republik mengeluarkan rencana reformasi pajak AS. Pembentukan undang-undang yang baru tersebut tentu membuat kaget pasar dimana pengurangan pajak yang dipercepat ini sungguh akan sangat mendukung laju PDB AS yang bisa naik sekitar 1% dalam waktu cepat. Sayangnya belum ada tanggapan lanjutan RUU pajak tersebut dari kubu Demokrat, sehingga emas sementara positif.
Data PDB AS di kuartal kedua naik, namun data klaim pengangguran mingguan AS juga mengalami kenaikan lagi, sehingga dapat dipastikan data nonfarm payroll bulan ini tentu akan buruk.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatan dimana DowJones spot ditutup menguat 0,20%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,35% di angka 93,227. Hari ini pasar emas menantikan ucapan Kuroda, Carney dan data dari AS seperti PDB dan klaim pengangguran mingguan.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: CNN Money