JAVAFX – Berita emas di hari Jumat(23/2/2018), harga emas berhasil ke area positif dan menjauhi kembali level rendah 2 pekannya pada perdagangan kemarin dengan munculnya sisi aksi beli yang tipis-tipis sehingga penurunan harga emas sedang terjadi berhasil dijauhinya berkat khawatirnya investor terhadap kinerja keuangan AS yang bisa mendatangkan krisis keuangan baru.
Dalam perdagangan kemarin, secara menyeluruh harga emas mengalami penguatannya dan menjauhi lagi level 2 pekan yang terburuk dengan semangat beli yang muncul meski pengaruh hasil notulen rapat suku bunga akhir bulan lalu memang tidak bisa dikesampingkan.
Seperti kita ketahui bahwa kondisi inflasi yang meninggi membuat semua investor mempunyai pandangan terhadap keinginan the Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif semakin menguat, di mana sekarang ini bermunculan anggapan bahwa suku bunga bisa naik 4 kali paling sedikit adalah 3 kali. The Fed sendiri juga melihat bahwa sisi pertumbuhan ekonomi AS juga beranjak membaik dan tinggal melihat apakah produktivitas di AS masih bisa tumbuh berkelanjutan di tahun ini.
Situasi ekonomi AS yang memanas membutuhkan cara mendinginkannya sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed memang tidak bisa dihindari. The Fed sendiri masih menyatakan bahwa kenaikan suku bunga masih akan bertahap dan menuju level 2% di tahun ini. Namun level yield obligasi 2 tahun pemerintah AS sudah melewati level ketika krisis keuangan 2008 lalu meledak, sehingga rupanya investor cemas dengan kondisi ini.
Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,00 atau 0,15% di level $1334,10 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup menguat $0,03 atau 0,17% di level $16,65 per troy ounce.
Sebelumnya dolar AS sendiri mengalami tekanannya seiring dengan penjualan obligasi pemerintah AS yang kelebihan peminat atau oversubscribe dan yield obligasinya melejit sehingga investor sedang melepas dolar AS sebagai bentuk khawatir dan aksi ambil untung sesaatnya. Kondisi beli emas juga dibantu oleh situasi beli yang masif juga di bursa saham dunia khususnya bursa saham AS yang semalam membuat penguatannya lagi, sehingga memunculkan wacana baru bahwa bangkitnya pasar ekuitas akan meruntuhkan dolar AS dan membuat emas langsung menguat.
Beberapa data ekonomi AS seperti kegiatan di sektor manufaktur dan jasanya mengalami situasi yang tumbuh serta klaim pengangguran AS yang berada di oevel terendah sejak 45 tahun lalu, sehingga sisi produktivitas ekonomi AS nampaknya masih terjaga untuk terus membaik. Sayangnya kekhawatiran melonjaknya yield obligasi sehingga emas ada kesempatan beli sejenak.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 0,7%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,4% di level 89,776. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah GDP Jerman, inflasi Uni Eropa dan Kanada, laporan the Fed ke Kongres AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal