Harga Emas Berhasil Ditutup Menguat Disaat Krisis Turki Mulai Hilang Pengaruhnya

0
191

JAVAFX – Harga emas berhasil ditutup menguat disaat krisis Turki mulai hilang pengaruhnya pada perdagangan Jumat kemarin namun masih gagal menciptakan situasi belinya yang besar dengan masih muncul bayang-bayang akan rencana kenaikan suki bunga the Fed.

Krisis Turki dengan tarif baru bagi impor logam sempat membuat pasar global kebingungan di mana kriris ini membuat pasar khawatir terhadap masa depan salah satu negara di Eropa tersebut karena mata uangnya turun tajam dan bisa menggoyang ekonomi negara lainnya. Namun sejak Rabu malam, pergerakan Lira sudah mulai berbalik menguat dan pasar uang global ikut merasakan rebound atau penguatannya kembali terhadap dolar AS, sehingga emas agak mampu menciptakan sisi beli kembali pada akhir pekan lalu

Beberapa aksi likuiditas Turki berhasil meredam gejolak pasar uangnya, ditambah lagi data sentimen Michigan kali ini sedikit memburuk sehingga dukungan terhadap penguatan dolar AS juga sedang minim lagi sehingga greenback sedikit mundur dari level terbaik 14 bulannya.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,20 atau 0,02% di level $1184,20 per troy ounce. Untuk perdagangan sepekan, harga emas turun sebesar 2,9%, penurunan mingguan terbesar sejak Mei 2017.
Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,08 atau 0,56% di level $14,63 per troy ounce.

Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sdmpat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dalam sepekan, harga emas sudah turun hampir 3% atau 10% dalam tahun ini, dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya.

Dan kesempatan beli emas juga karena pasar sedang mempertanyakan kinerja ekonomi AS di kuartal ini ketika perang tarif terjadi. Apalagi China juga sedang berusaha bernegoasiasi dengan AS untuk menyelesaikan masalah tarif yang dalam 2 bulan terakhir selalu menganggu hubungan ekonomi diantara keduanya.

Sebetulnya banyak pihak yang mulai menyangsikan bahwa ekonomi AS masih bisa bertahan namun muncul krisis Lira yang membuat pasar bergejolak dan investor khawatir terhadap kegagalan sistem keuangan di Turki, telah membangkitkan aksi safe haven dolar yang tiada hentinya terjadi. Namun jelang pertemuan China dengan AS pada akhir bulan ini, dipercaya dapat menyelesaikan masalah tarif, ini bisa menjadi titik balik terhadap reboundnya harga emas.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,41%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,48% di level 96,280. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu pernyataan dari pejabat the Fed Raphael Bostic

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi