JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(5/10/2017), harga emas bergerak ringan jelang Powell berbicara nanti malam sehingga pada perdagangan sore hari ini terkesan pasar masih menantikan gejolak-gejolak baru bagi emas disamping menantikan data klaim pengangguran mingguan dan data neraca perdagangan AS nanti malam.
Jerome Powell merupakan salah satu pejabat the Fed yang telah melakukan pembicaraan dengan Donald Trump akhir pekan lalu, dimana pembicaraan tersebut berkaitan dengan suksesi Janet Yellen yang habis masa tugasnya di Februari 2018 sebagai pemimpin the Fed. Selain Powell, ada kandidat lain yaitu Kevin Warsh yang Sabtu lalu juga ikut diuji kelayakannya oleh Trump.
Pernyataan-pernyataan Powell biasanya disikapi emas dengan situasi beli karena Powell seringkali berseberangan dengan pejabat the Fed pada umumnya. Sedangkan Warsh biasanya akan disikapi pasar dengan menjual emas karena Warsh ini kebijakannya sangat mendukung kenaikan suku bunga.
Faktor inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $1,10 atau 0,09% di level $1277,90 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,02 atau 0,08% di level $16,64 pertroy ounce.
Investor sejauh ini pula, melihat pergerakan harga emas tetap berada di area harga 2 bulan terendahnya dan nampaknya masih sulit untuk kembali keatas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce. Harapannya kenaikan emas bila nanti malam terjadi memburuknya data-data ekonomi AS nanti malam
Keengganan pasar emas untuk naik kencang karena potensi kenaikan suku bunga the Fed di masih tinggi dimana terakhir masih berada dikisaran 75-80%. Pernyataan Janet Yellen pekan lalu masih membuat pasar gundah gulana karena Yellen menyatakan bahwa bank sentral AS sungguh tidak bijak jika the Fed menahan suku bunganya di level yang rendah.
Secara otomatis bagi emas jika mendengar ungkapan terhadap kenaikan suku bunga the Fed maka reaksinya adalah langsung negatif alias melemah bagi emas. Sinyalemen ucapan Yellen dikombinasikan dengan data klaim pengangguran mingguan dan data neraca perdagangan AS serta jelang pembahasan tax reform alias reformasi pajak, merupakan gabungan yang masih memberikan gambaran emas harus tertekan.
Untuk nanti malam, patut diperhatikan beberapa data dari AS seperti data klaim pengangguran mingguan dan data neraca perdagangannya serta Powell. Sepertinya klaim pengangguran akan membaik, jika ini benar terjadi maka dolar AS akan kembali menekan yen.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Business Insider