JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(8/1/2018), harga emas bergerak negatif kuatir kenaikan suku bunga the Fed pada perdagangan sore hari ini dan tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce dengan dorongan sentimen bahwa investor masih melihat hasil data ekonomi AS yang membaik di pekan lalu.
Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $5,10 atau 0,39% di level $1317,20 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,11 atau 0,67% di level $17,17 per troy ounce.
Kondisi pelemahan kali ini sebetulnya investor mulai berhati-hati terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS yang mulai dirilis sejak awal tahun ini dimana kebanyakan data ekonomi AS hasilnya rata-rata di atas ekspektasi pasar yang menandakan bahwa ekonomi AS akan membaik di tahun ini.
Akhir pekan lalu, data nonfarm payroll periode lalu berada jauh di bawah perkiraan investor, namun dalam 2 bulan sebelumnya NFP selalu di atas angka 200 ribu orang, dan rata-rata dalam 3 bulan terakhir bahwa angka NFP masih di kisaran 190 ribu orang. Angka pertumbuhan upah tahunannya membaik, naik dari 2,4% menjadi 2,5% dan tingkat pengangguran sudah 3 bulan berada di angka 4,1%, sehingga unsur kenaikan suku bunga AS masih bisa di jalurnya. Diperkirakan Maret nanti suku bunga the Fed dengan kepastian sekitar 67% akan terjadi.
Meski suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan lalu untuk kelima kalinya sejak 2008, namun tidak serta merta membuat emas mengalami sisi pelemahannya kala itu, malahan justru terus berusaha meraih sisi positifnya dalam beberapa pekan perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun lalu sudah mencapai 13,4% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed.
Keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk mengesahkan UU pajak yang baru, membuat investor di akhir pekan lalu masih terus mengoleksi emasnya dengan tipis-tipis saja. Bahkan Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker memperkirakan suku bunga the Fed hanya akan naik 2 kali saja karena masalah pajak ini tidak akan membantu terlalu banyak terhadap kinerja ekonomi AS di tahun ini.
Namun di sisi lain, faktor reformasi fiskal awal pekan ini dibaca investor dengan melihat sisi positifnya dimana pemotongan pajak AS ini dapat meningkatkan belanja investasi dan belanja konsumen sehingga muncul keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bisa mencapai 2,5% dan inflasi 2% di 2 tahun mendatang, seperti yang dikutip Presiden the Fed wilayah San Fransisco, John Williams, akhir pekan lalu.
Masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas akhir pekan lalu sangat terbatas dan berlanjut negatif di awal pekan ini. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC