JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(22/12/2017), harga emas bergerak menguat tipis atau masih naik untuk memasuki hari ke 6 berturut-turut pada perdagangan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harusnya terus mendekati ke level psikologisnya di $1300 per troy ounce dan merupakan wujud kesadaran investor terhadap reformasi pajak serta beberapa data AS yang tidak sesuai harapan.
Setelah suku bunga the Fed dinaikkan pekan lalu, emas terus berusaha untuk mengurangi sisi pelemahan ke sisi positif dalam beberapa hari perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun sudah lebih dari 10% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed. Namun masih turun sekitar 7% dari level tertingginya di tahun ini $1360 per troy ounce.
Keputusan dari House of Representative kemarin bahwa RUU pajak bisa diloloskan sebagai UU pajak yang baru, membuat investor untuk terus menambah portfolio emasnya karena mereka melihat bahwa investasi berbasis dolar AS masih mempunyai resiko yang besar dengan adanya pemotongan pajak tersebut.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,70 atau 0,06% di level $1270,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,09 atau 0,58% di level $16,18 per troy ounce.
Situasi pembahasan reformasi pajak AS di beberapa pekan perdagangan lalu memang sangat menguras tenaga dan pikiran investor, namun semakin lama investor semakin sadar bahwa revisi pajak tersebut merupakan kegiatan yang kurang lazim ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik. Hal ini banyak dipertanyakan investor dimana sisi defisit anggaran akan melebar $1,5 trilyun per tahunnya di kala ekonomi sedang membaik dan hal ini tentu membebani postur belanja dari Trump. Padahal kita ketahui plafon kekurangan anggaran kerja Trump terus dinaikkan oleh parlemen, namun dengan tambahan pemotongan pajak tersebut maka biaya hutang pemerintah makin berat dan ini tidak bagus bagi kemampuan kinerja ekonominya.
Di sisi lain dengan reformasi pajak memang membuat pertumbuhan bisa merangkak naik sehingga inflasi mengalami kenaikan pula dan hal ini membuat bank sentral AS secara tidak langsung dipaksa untuk menaikkan suku bunganya secara ekspansif dan tidak terjadwal. Mendengar kenaikan suku bunga the Fed tentu membuat emas terkulai.
Data PDB AS semalam dinyatakan turun dibanding periode sebelumnya, sedangkan data klaim pengangguran mingguan ternyata lebih buruk dibanding pekan lalu, sehingga sisi beli emas masih tampak semalam.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones futures ditutup naik 0,20%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie turun 0,09% di angka 93,305 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data transaksi berjalan dan GDP Inggris serta data-data dari AS seperti core PCE, durable goods orders, sentimen Michigan dan penjualan rumah baru.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal