JAVAFX – Berita emas di hari Jumat(2/3/2018), harga emas bergerak menguat pasca kebijakan tarif Trump yang baru pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi beli lanjutan yang terjadi karena di dukung dengan semangatnya investor melihat kondisi masa depan ekonomi AS yang akan memburuk dan berdampak akan munculnya perang dagang internasional.
Alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $13,20 atau 1,01% di level $1318,40 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara ,enguat $0,18 atau 1,10% di level $16,45 per troy ounce.
Kebijakan fiskal tersebut adalah meningkatkan tarif masuk untuk bahan baku dari baja sebesar 25% tambahannya dan 10% tambahan tarif bagi alumunium. Kondisi tersebut membuat reaksi pasar negatif terhadap masa depan ekonomi AS yang sepertinya akan suram menghadapi tekanan dari pihak luar yang bisa menimbulkan perang dagang model baru.
Emas memang akan muncul sebagai pengaman investasi sesaat alias safe haven, karena investor masih membutuhkan rasa aman sesaat sampai kondisi penjelasan secara rinci bisa diumumkan oleh pihak pemerintah AS.
Selain masalah perang dagang yang akan timbul akibat kebijakan fiskal tersebut, hal lain yang bisa timbul adalah kondisi inflasi yang cepat naik akan dirasakan oleh AS karena bahan baku akan naik sehingga harga barang juga akan mahal, sehingga inflasi akan naik. Sayangnya kondisi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi melamban sehingga tekanan kenaikan suku bunga the Fed masih dirasakam belum efektif menjaga keberlanjutan produktivitas dan kinerja ekonomi AS tersebut.
Padahal sebelumnya dalam testimoni yang kedua dari Powell yang juga nadanya juga sama dengan testimoni yang pertama yaitj hawkish terhadap kenaikan suku bunga yang agresif.
Sebelumnya harga emas mengalami tekanannya sejak wakil ketua the Fed, Randal Quarles kemarin menyatakan bahwa tingkat inflasi AS akan segera menuju target 2% dan pertumbuhan ekonomi AS masih akan tumbuh secara berkelanjutan sehingga kenaikan suku bunga masih sangat diperlukan dengan cara bertahap.
Investor mengartikan nada bertahap dari Jerome Powell dalam testimoni pertama dan kedua di acara semi-annual kepada parlemen AS, membuat pasar langsung melakukan jual lagi sebagai bentuk rasa optimis dari pernyataan Powell bahwa suku bunga the Fed bisa naik dengan bertahap dan lebih cepat.
Situasi ekonomi AS yang memanas membutuhkan cara mendinginkannya sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed memang tidak bisa dihindari. The Fed sendiri masih menyatakan bahwa kenaikan suku bunga masih akan bertahap dan menuju level 2% di tahun ini. Pasar saham Asia dan Eropa memerah lagi hari ini, dan bila berlanjut di Wall Street, maka harga emas di pekan ini bisa ditutup di area positifnya.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC