JAVAFX – Harga emas bergerak menguat didorong panasnya Semenanjung Korea pada perdagangan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harusnya terus mendekati ke level psikologisnya di $1300 per troy ounce dan merupakan wujud kesadaran investor terhadap reformasi pajak serta belum kondusifnya situasi di Korea tersebut.
Setelah suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan ini namun emas terus berusaha untuk mengurangi sisi pelemahan ke sisi positif dalam beberapa hari perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun sudah lebih dari 12% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed. Namun secara keseluruhan juga harga emas masih turun sekitar 5% dari level tertingginya di tahun ini yaitu dari level $1360 per troy ounce.
Keputusan dari House of Representative pekan lalu bahwa RUU pajak bisa diloloskan sebagai UU pajak yang baru, membuat investor untuk terus menambah portfolio emasnya karena mereka melihat bahwa investasi berbasis dolar AS masih mempunyai resiko yang besar dengan adanya pemotongan pajak tersebut.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,20 atau 0,65% di level $1278,80 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,21 atau 1,26% di level $16,44 per troy ounce.
Situasi pembahasan reformasi pajak AS di beberapa waktu yang lalu memang sangat menguras tenaga dan pikiran investor, namun semakin lama investor semakin sadar bahwa revisi pajak tersebut merupakan kegiatan yang kurang lazim ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik. Hal ini banyak dipertanyakan investor dimana sisi defisit anggaran akan melebar $1,5 trilyun per tahunnya di kala ekonomi sedang membaik dan hal ini tentu membebani postur belanja dari Trump. Padahal kita ketahui plafon kekurangan anggaran kerja Trump terus dinaikkan oleh parlemen, namun dengan tambahan pemotongan pajak tersebut maka biaya hutang pemerintah makin berat dan ini tidak bagus bagi kemampuan kinerja ekonominya.
Di sisi lain Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sanksi baru kepada Korea Utara akibat dari masih membandelnya Pyongyang ini yang terus mengembangkan senjata nuklirnya. PBB melarang 90% ekspor minyak dunia ke Korea Utara disertai dengan pelarangan pengiriman uang yang berasal luar negeri ke dalam negeri tersebut.
Pihak Korea Utara rupanya kesal deengan upaya AS dan sekutunya yang terus menekan Pyongyang dan usaha tersebut sebagai usaha menjatuhkan harga diri dan martabat serta kedaulatan negara. Pyongyang memutuskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan senjata nuklirnya. Hal ini menimbulkan situasi safe haven
Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah inflasi Jepang dan pernyataan Kuroda. Sebagian besar pasar seperti di Eropa dan AS tidak ada data dan masih libur.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal
Home Berita Forex Harian Berita Emas Dan Minyak Harga Emas Bergerak Menguat Didorong Panasnya Semenanjung Korea