JAVAFX – Harga emas bergerak melemah ditengah rencana naiknya suku bunga pada perdagangan siang hingga sore hari, di mana harga emas sepertinya masih ingin meraih kembali level psikologisnya di $1200 per troy ounce.
Sisi beli emas yang besar memang sempat muncul pada perdagangan sebelumnya ketika Presiden Trump mengeluarkan kritiknya terhadap kebijakan suku bunga the Fed yang sering menaikkan suku bunganya sehingga mata uang AS terus menguat dan membuat China sering memanfaatkan peluang perdagangannya dengan mengambil kesempatan dengan melakukan manipulasi pergerakan mata uang yuannya. Kritik Trump waktu itu telah berhasil membuat harga emas kembali ke atas level psikologisnya $1200 per troy ounce hingga saat ini.
Akan tetapi momentum positif emas langsung hilang ketika beberapa data ekonomi AS semakin mendukung kenaikan suku bunganya, namun ada juga yang sudah mulai khawatir dengan masalah perang tarif, termasuk para pembantu Trump. Presiden Trump telah memberikan tarif baru 10% bagi $200 milyar produk asal China pekan ini dan China pun juga melakukan hal yang sama yaitu memberikan tarif juga kepada produk asal AS.
Pasar berharap agar Presiden Trump dan China segera berunding dan menyelesaikan masalah tarif diantara mereka. Akan tetapi pihak China masih belum tertarik untuk berunding, malahan Beijing juga sudah siap dengan senjata perlawanannya untuk menekan AS juga dengan tarif, sehingga perang tarif semakin memanas kondisinya. Perang dagang suatu saat memang sempat tidak menyeret harga emas untuk terkoreksi lebih dalam di mana harga emas bisa pulih beberapa waktu lalu dengan kondisi ini terjadi karena bank sentral China melakukan devaluasi mata uangnya sehingga dolar AS juga tidak mengalami pelemahannya.
Namun karena potensi perang dagang yang tidak bisa dihentikan serta perundingan yang gagal dilangsungkan pada pekan ini, membuat emas sulit untuk bergerak naik. Emas sendiri sedang memanfaatkan momentum pasca Fed meeting dengan berharap bank sentral AS khawatir dengan perang dagang. Sebetulnya the Fed sudah menaikkan suku bunganya pekan lalu dan Powell juga sangat yakin bahwa suku bunga masih bisa naik di akhir tahun.
Namun situasi ini membuat Presiden Trump tidak nyaman dan segera berkomentar bahwa dirinya tidak nyaman dengan kebijakan baru tersebut. Situasi ini bisa dimanfaatkan emas untuk pulih sejenak pasca kenaikan suku bunga the Fed tersebut. Namun ternyata data pertumbuhan ekonomi AS membaik sehingga makin menambah keyakinan Powell bahwa ekonomi AS sangat kuat dan butuh kenaikan suku bunganya. Beruntung inflasi AS sedikit mundur di bulan lalu, namun Kanada telah mencapai kata sepakat dengan AS dalam masalah perdagangan serta kondisi defisit Italia yang membuat dolar kembali menguat seakan membuat sisi yang nyata bahwa kenaikan suku bunga the Fed memang sudah di depan mata sehingga emas sulit pulih.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $3,90 atau 0,33% di level $1192,30 per troy ounce. Dan harga perak masih bergerak negatif pada siang ini, dengan sebagai bentuk aksi ambil untung pasca penguatannya yang terjadi sebelumnya
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi