JAVAFX – Harga emas berhasil menembus harga psikologisnya pada perdagangan hari Jumat (25/01). Kekhawatiran investor akan mesalah geopolitik dan pertumbuhan ekonomi global menjadi sentiment kuat pendorong kenaikan harga logam mulia ini.
Melemahnya Dolar AS memperkuat kenaikan harga hingga mencatat rekor tertinggi sejak Juni 2018. Indek Dolar AS turun 0,8%, dan diperdagangkan 0,5% lebih rendah untuk minggu ini. Dolar AS melemah jelang pertemuan FOMC minggu depan.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari, dibursa Comex naik $ 18,30, atau 1,4%, berakhir di $ 1,304.20 per troy ons. Harga bahkan sempat mencapai posisi tertinggi di $ 1,305.80. Sementara untuk harga kontrak bulan April ditutup pada harga tertinggi sejak Juni dan naik 1,2% untuk minggu ini.
Kenaikan harga emas mencerminkan ketidakpastian politik baik di AS, Zona Euro, Venezuela serta sengketa perdagangan China – AS. Investor merasa was-was dan tidak nyaman dengan kondisi saat ini sehingga mereka memilih untuk melakukan aksi risk-off,
Shutdown layanan pemerintah AS yang berlaku kemarin selama sekitar satu bulan menurut John Williams, Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York memperingatkan bahwa hal itu bisa memukul pertumbuhan ekonomi.
Sementara masalah geopolitik di Eropa, termasuk masalah Brexit semakin memperkeruh suasana saat ini dalam ketidak pastian. (WK)