JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(7/11/2017), harga emas belum dapat pertahankan sisi positifnya, yang mana sisi jual emas muncul pasca alami rally panjang di perdagangan awal pekan kemarin yang disebabkan oleh sisi non-ekonomi yang terjadi di AS dan Timur Tengah.
Sebuah kejutan terjadi di pekan kemarin, keputusan putera mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau MBS untuk membersihkan kabinetnya dari unsur korupsi dan teroris, membuat dunia terhenyak dan ada sebuah gelombang aksi safe haven sejenak. Emaspun menikmati saat-saat tersebut karena dikuatirkan ada serangan balik dari beberapa mantan menteri dan pangeran yang dicopot MBS.
Beruntung hal tersebut tidak terjadi di hari ini, sehingga emas sekarang mengalami saat-saat aksi ambil untungnya dengan melihat beberapa kunjungan Presiden Trump yang sedang road show di Asia hingga akhir pekan ini. Setelah Jepang dan China, hari ini, Presiden Trump sedang berada di Korea Selatan untuk membahas masalah penanggulangan dan ancaman serangan dari Korea Utara. Beruntung suasana di Seoul tenang dan aman dari reaksi negatif Korea Utara, sehingga pasar juga tidak mengambil sikap pengamanannya alias safe haven emas.
Hal inilah menjadi sebuah aksi ambil untung sejenaknya hari ini yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $2,00 atau 0,16% di level $1279,60 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,08 atau 0,49% di level $17,14 pertroy ounce.
Sebelumnya harga emas menguat tajam setelah presiden the Fed wilayah New York William Dudley diluar dugaan mengundurkan diri sebagai pimpinan cabang the Fed tersebut sebslum masa jabatannya berakhir tahun depan. Tidak ada alasan resmi pengunduran tersebut, namun the Fed kehilangan salah satu berpengaruh bagi kebijakan bank sentral AS tersebut.
Cabang New York merupakan cabang patokan bagi sehat tidaknya ekonomi AS, karena segala pembahasan ekonomi moneter AS di wilayah the Fed pasti akan merujuk kepada keputusan di New York tersebut. Seperti ketika Lehman Brothers ditutup oleh the Fed di 2008 lalu serta bailout AIG diwaktu yang sama, semuanya dilakukan di kantor cabang the Fed wilayah New York.
Nanti malam ada data JOLTS opening, data yang mengukur seberapa besar pembukan lapangan kerja baru di AS. Data ini tentu juga mempengaruhi bagaimana masa depan kesehatan sektor tenaga kerja AS setelah pekan lalu dinyatakan bahwa sektor tenaga kerja AS makin mengetat. Bila data JOLTS ini membaik, maka ada kesempatan bagi emas untuk mengalami tekanan. Bila data memburuk, maka emas akan lanjutkan penguatannya.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Kitco