JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(12/12/2017), harga emas belum berani di posisi beli sejenak alias bergerak negatif tipis pada perdagangannya sore hari ini dan makin menjauhi lagi level psikologisnya $1300 per troy ounce, dengan kecenderungan situasi reformasi pajak yang masih belum ada kejelasan serta menantikan hasil Fed meeting di pekan ini.
Alhasil membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $1,30 atau 0,10 di level $1245,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di bursa untuk sementara bergerak menguat $0,01 atau 0,08% di level $15,79 per troy ounce.
Adanya ancaman penutupan pemerintahan AS karena kekurangan dana anggaran sudah tidak perlu dirisaukan karena pemerintahan AS masih berjalan di 2 minggu mendatang. Masalah teror bom di New York sempat ada gejolak kecil di emas, namun segera teratasi sehingga safe haven emas tidak berlangsung lama.
Namun bitcoin mengalami kenaikannya kembali setelah untuk pertama kalinya model investasi baru ini diperdagangkan di Chicago Board Index sebagai perdagangan komoditas jenis cryptocurencies atau model perdagangan kripto. Sepanjang tahun ini, bitcoin telah mengalami kenaikan harga 1600% dan dipercaya akan menggerus sekitar 20% pasar emas sebagai alternatif lindung nilai baru yang berkembang di dunia investasi.
Lanjutan penurunan emas masih dipicu oleh keyakinan tinggi investor akan berhasil lolosnya reformasi pajak di parlemen AS dimana Senat AS sedang melakukan rekonsiliasi atau berkesepakatan dengan House of Representative atau Kongres AS mulai Rabu pekan lalu hingga 22 Desember nanti agar mendapatkan titik temu sehingga nanti bisa diserahkan ke Presiden Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang pajak yang baru sebelum Tahun Baru.
Reformasi pajak merupakan pendukung kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat dimasa mendatang seperti keinginan sebelumnya yang diucapkan Janet Yellen dan Jerome Powell bahwa suku bunga the Fed akan berada diatas level normalnya demi menjaga produktivitas kinerja ekonomi AS serta menjaga kestabilan ekonomi itu sendiri.
Pasar juga harap-harap cemas dengan perkiraan memang the Fed hampir pasti 100% bahwa suku bunga the Fed naik lagi. Rapat suku bunga kali ini merupakan rapat terakhir yang dipimpin oleh Janet Yellen sehingga pasar ingin mengetahui sepak terjang Yellen di terakhir kalinya memimpin rapat ini dimana pasar menunggu berapa kali lagi the Fed menaikkan suku bunganya di tahun depan. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, tentu bukan pendukung kenaikan emas.
Pasar juga menantikan beberapa fundamental ekonomi dunia yang pekan ini ada 4 bank sentral utama dunia membuat keputusan tentang kebjjakan moneternya yang baru. Bank of England, Swiss National Bank dan European Central Bank kemungkinan besar tidak merubah suku bunganya, sedangkan The Fed dapat dipastikan akan menaikkan suku bunganya 25 bps.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC