JAVAFX – Harga emas aman bergerak positif untuk pekan ketiga pada perdagangan Jumat kemarin dengan tampak ada sisi beli meskipun ada keinginan akan naiknya lagi suku bunga the Fed.
Harga emas bergerak besar dan menguat berkat pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya tarif baru dan berlanjut dengan aksi saling berbalas antara AS dengan China sehingga memunculkan aksi melepas dolar secara besar-besaran. Akan tetapi pada intinya bahwa emas akan selalu mengalami tekanan harga yang berupa perang dagang dan rencana kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat sehingga berhasil menahan emas untuk pulih harganya lebih besar.
Sejak April hingga saat ini, harga emas sering mengalami kondisi koreksi yang juga dipengaruhi oleh kinerja dolar AS yang makin menguat serta tekanan suku bunga the Fed yang terus bertambah, telah membuat emas terus tertekan harganya. Fed meeting terakhir telah menaikkan suku bunganya sehingga derita emas berlanjut ketika ketua the Fed Jerome Powell menyatakan bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya bisa dilakukan karena kondisi ekonomi AS yang sangat kuat.
Dan data ekonomi AS sempat membuat emas goyah, namun berkurangnya tekanan inflasi telah sempat membuat emas pulih. Situasi pasar saham AS yang sempat jatuh lagi telah membuat investor segera mencari alternatif investasi pengaman kembali. Dan pekan lalu, pasar saham AS sempat jatuh tajam akibat dari turunnya pendapatan perusahaan asal AS terdampak perang tarif. Kondisi ini bisa dimanfaatkan emas untuk beli sejenak meskipun dolar sendiri masih terlihat kokoh.
Dolar pulih setelah the Fed memaparkan hasil rapat 2 pekan lalu, diiringi dengan beberapa data ekonomi AS yang membaik pekan lalu sehingga penguatan emas pekan lalu setidaknya hanya kondisi sesaat saja, dan lebih banyak aksi ambil untung yang mudah terjadi.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,50 atau 0,04% di level $1229,60 per troy ounce. Untuk perdagangan sepekan, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,6%.
Sedangkan harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,05 atau 0,35% di level $14,66 per troy ounce.
Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor seringkali mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan keutungannya. Kondisi pulihnya emas memang sedang dinantikan pasar, demi pulihnya rasa percaya pasar terhadap komoditas emas.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,26%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,29% di level 95,680 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data leading indikator Australia.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi