JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(14/9/2017), harga emas alami tekanan jual pada perdagangan kemarin didukung oleh mulai hilangnya badai Irma dan sanksi baru yang dijatuhkan PBB terhadap Korea Utara serta inflasi produsen AS.
Ketiga agenda penggerak pasar tersebut memang membuat peluang pelemahan emas masih terbuka karena dari pekan kemarin terjadi aksi ambil untung pasca harga emas pernah ditutup tertinggi sejak pertengahan September setahun lalu. Harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,60 atau 0,42% di level $1327,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,06 atau 0,34% di level $17,83 per troy ounce.
Episode pelemahan emas ini muncul kembali dan masih menjauhi titik tertinggi dari level harga emas tahun ini di $1351 pertroy ounce. Pelemahan tersebut didukung oleh situasi geopolitik Korea yang lambat laun mulai kondusif meski ada sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara dan mendapatkan tanggapan serius dari Duta Besar Korea Utara Han Tae Song bahwa sanksi tersebut akan membuat AS menderita terparah sepanjang sejarah.
Tetapi respon pasar bahwa gertakan Song dianggap sebagai kondisi spontan dan investor tidak menanggapi sebagai hal yang serius sehingga potensi safe haven emas tidak muncul.
Pelemahan emas yang terjadi pertama didukung oleh data JOLTS job opening Selasa lalu menyatakan bahwa pembukaan lapangan kerja baru masih diatas angka 6 juta, sebuah angka yang tertinggi sejak 2000 dan merupakan bulan kedua secara berturut-turut. Ini menandakan bahwa kondisi pasar tenaga kerja AS masih ketat. Dengan ketatnya pasar tenaga kerja tersebut, terbuka peluang kenaikan suku bunga the Fed kembali.
Semalam data inflasi produsen AS juga naik yang disebabkan oleh naiknya harga bensin di minggu lalu akibat dari badai-badai yang melanda kawasan minyak AS. Badai Irma juga sudah hilang sehingga rehabilitasi akan cepat dilakukan sehingga diharapkan daya beli konsumen AS naik kembali.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatan kondisi yang kondusif dimana DowJones spot ditutup menguat 0,20%. Sedangkan indeks dolar naik tipis 0,60% di angka 92,43. Hari ini pasar emas masih menantikan kondisi Korea dan data AS inflasi di tingkat konsumen serta data China berupa produksi industri
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Guardian