JAVAFX – Berita emas di hari Kamis(18/1/2018), harga emas alami pelemahannya akibat Beige Book pada perdagangan kemarin namun masih di dekat area terbaik 4 bulannya seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang dalam jalur yang dinamis untuk diambil aksi ambil untungnya dengan masih bertahan di atas level psikologisnya di $1300 per troy ounce di saat sentimen positif ke AS mulai muncul.
Sentimen negatif emas ini diakibatkan hasil laporan aktivitas bisnis 12 cabang the Fed yang tertuan di dalam Beige Book menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih akan tetap 3 kali dengan keyakinan bahwa reformasi pajak yang baru belum menampakkan sifat pendorong membaiknya kinerja ekonomi AS secara keseluruhan.
Namun sebagian besar distrik yakin bahwa sifat dari reformasi pajak ini akan tetap menjaga kinerja PDB AS akan lebih baik dan inflasi ada kesempatan untuk menunjukkan tren peningkatannya karena tren upah juga menunjukkan peningkatannya.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $8,90 atau 0,67% di level $1328,20 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,16 atau 0,93% di level $17,03 per troy ounce.
Selain itu, sisi aksi ambil untung emas juga cukup terasa karena seperti kita ketahui bahwa sejak akhir Desember lalu, harga emas sudah mengalami penguatan harga yang cukup signifikan sekitar 4% dan semalam koreksi ini juga dibantu oleh naiknya suku bunga Kanada dari 1% menjadi 1,25%, sebagai bentuk mengejar suku bunga the Fed. Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.
Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga dan pengurangan paket stimulus beberapa bank sentral dunia lainnya yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan the Fed di Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang diperkirakan pada awal tahun depan dengan potensi penghapusan paket stimulus di 6 bulan kedepan. Sedang Uni Eropa September ini.
Pelemahan emas juga didukung oleh keluarnya data aktivitas manufaktur AS yang membaik dimana data kapasitas terpasang tahunannya terbaik sejak 2010 dan produksi industri terbaik sejak 2 tahun lalu.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami kenaikan, di mana bursa Dow mengalami penguatannya sebesar 1,30%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,41% di level 90,736. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data tenaga kerja Australia, PDB China, data perumahan AS dan data klaim pengangguran mingguan AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal