JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(26/1/2018), harga emas akan kesulitan bertahan di level tinggi namun mengharapkan sentimen yang positif kembali muncul pada perdagangan hari ini di mana berharap pula bahwa dolar AS masih terus membuat sisi koreksi kembali sambil menantikan Presiden Trump yang akan berbicara di WEF Davos hari ini.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback membuat tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $10,10 atau 0,74% di level $1351,30 per troy ounce.
Presiden Trump menyatakan pesan bahwa dirinya ingin greenback menguat di masa depan dan pernyataan Mnuchin sehari sebelumnya merupakan pernyataan yang sudah di luar konteks yang diinginkannya. Alhasil berkat seruan Trump tersebut maka dolar AS berhasil menguat kembali sehingga semua mata uang utama dunia termasuk emas mengalami pelemahannya.
Hari ini, Presiden Trump mendapat giliran untuk berbicara di dalam Forum Ekonomi Dunia sebelum beberapa pejabat bank sentral dunia. Memang tidak diharapkan oleh emas bahwa pernyataan Trump tetap konsisten untuk menguatkan lebih lanjut terhadap mata uangnya.
Namun bila pernyataan Trump terpeleset seperti contohnya akan menyatakan proteksi impor yang lebih ketat atau mempersulit kerjasama perdagangan dengan negara lainnya, maka pasar akan kembali menghukum mata uang AS tersebut dengan tekanan hebat lagi dan emas bisa menguat kembali.
Sebetulnya pernyataan Trump semalam memang diharapkan banyak pihak di luar AS karena sisi pelemahan dolar AS sangat disukai eksporter AS dan dibenci importer AS. Para produsen luar AS juga akan menghadapi saat-saat penurunan pesanan ke AS dan tentu perekonomian di luar AS juga akan dipertanyakan kembali kinerjanya.
Harapannya bahwa emas akan menguat lagi kalau menurut kami karena selain unsur Trump yang kontroversial, ada unsur kegiatan ekonomi AS ketika akhir tahun lalu sedikit mengalami saat-saat koreksinya karena masalah cuaca buruk yang menghadang banyak kegiatan ekonomi di dalam negeri AS sendiri termasuk menghalangi beberapa kegiatan ekspor AS.
Ini bisa dilihat dari data tenaga kerja AS dan penjualan eceran bulan lalu yang tidak mendorong lebih hebat terhadap kenaikan suku bunga the Fed, sehingga kami melihat data PDB dan pesanan barang AS yang akan dirilis nanti malam sepertinya kuran begitu memuaskan investor dolar AS dan emas bisa rebound.
Namun bila melihat dolar yang terus melemah maka data neraca perdagangan barang AS akan menyempit defisitnya sehingga di sini ada peluang emas tertekan lagi. Faktor data di luar AS mungkin juga akan menahan penguatan emas tersebut, namun kami melihat pergerakan dari pagi hingga waktu Trump berbicara, mempunyai tren pelemahan emas sebagai bentuk lanjutan pergerakan tadi malam.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters