Harga Emas Akan Bergantung Hasil Fed Minutes

0
122

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Rabu(21/2/2018), harga emas akan bergantung hasil Fed minutes pada perdagangan hari ini setelah kemarin ada semangat jual yang masif sebagai bentuk aksi ambil untung sejenak yang seolah-olah ingin berlanjut dengan pemicu dari beberapa data ekonomi AS yang membaik sehingga meningkatkan nuansa kenaikan suku bunga the Fed yang agresif.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanan terhadap emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $24,60 atau 1,81% di level $1331,60 per troy ounce.

Penguatan greenback sebagai bentuk kembali melemahnya pasar saham AS di saat Departemen Keuangan AS mengeluarkan obligasi pemerintah yang baru sehingga penjualan tersebut mampu menarik banyak peminat dan membuat dolar AS berhasil menekan emas.

Penjualan obligasi pemerintah tersebut sebagai upaya negara untuk memenuhi hasrat belanja Trump yang luar biasa besar sehingga menimbulkan istilah ‘double-deficit’. Sebetulnya kondisi seperti ini memang tidak menguntungkan greenback sendiri karena situasi nilai jata uang yang terus meningkat dapat memperlebar defisit itu sendiri, sehingga kami melihat bahwa pertaruhan penguatan lebih lanjut ada sambil menantikan paparan atau notulen dari FOMC di akhir bulan lalu.

Notulen ini bisa melihat bagaimana the Fed mengatasi masalah defisit anggaran atau neraca yang kemungkinan akan melebar kembali karena Departemen Keuangan AS masih mengeluarkan surat hutangnya, sehingga pembeli terbesar surat hutang tersebut adalah the Fed.

Investor juga ingin tahu bagaimana reaksi atau fokus kerja the Fed selanjutnya di kala inflasi AS sudah mulai bergerak kembali untuk naik setelah stagnan sejak April tahun lalu. Memang kenaikan inflasi tersebut dapat memanaskan kondisi kinerja ekonomi, dan untuk meredam situasi panas tersebut harus menggunakan strategi menaikkan suku bunganya.

Di satu sisi dengan naiknya suku bunga bisa meredam gejolak panasnya ekonomi, namun di sisi lain maka harga ‘coupon’ di surat hutang biasanya juga akan naik, dan ini membuat surat hutang dari AS biasanya akan di serbu investor global. Di sisi ini berarti kewajiban pemerintah AS untuk melunasi bunga hutangnya akan makin meninggi sehingga sisi pengeluaran anggaran harusnya akan lebih besar pula nantinya.

Masalah defisit anggaran memang seringkali bisa menjadi bom waktu ketika defisit anggaran tersebut tidak mampu diatasi secara kekuatan keuangan dengan meninggikan pendapatan dan mengurangi pengeluaran, disinilah letak kekhawatiran investor terhadap masa depan ekonomi AS dan bisa membuat emas bertahan di level baiknya.

Yang pasti kita nanti malam bisa melihat keinginan the Fed dalam melakukan langkah kenaikan suku bunga selanjutnya, apakah bisa 3 kali naik di tahun ini, atau bahkan bisa 4 kali. Yang jelas kalau keinginan the Fed bahwa di tahun ini ada 3 kali kenaikan, respon pasar akan menekan greenback, namun jika 4 kali maka emas akan tersungkur kembali.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters