Harapan Permintaan Pulih Atas Kekhawatiran Covid-19, Harga Minyak Naik

0
77

JAVAFX – Harga minyak naik ke level tertinggi enam minggu baru pada hari Kamis (29/04/2021) karena data ekonomi AS yang kuat, dolar yang lemah dan pemulihan permintaan yang diharapkan melebihi kekhawatiran tentang kasus COVID-19 yang lebih tinggi di Brasil dan India. Harga minyak mentah dunia di bursa berjangka naik $ 1,29, atau 1,9%, menjadi $ 68,56 per barel, sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik $ 1,15, atau 1,8%, menjadi $ 65,01. Kedua harga komoditi minyak ini mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut ke penutupan tertinggi sejak 15 Maret.

Pelaku pasar berharap pada pemulihan permintaan di masa yang akan datang, menepis kekhawatiran merebaknya kasus baru Corona di sejumlah negara, seperti Brazil dan India. Musim panas yang identik dengan kegiatan liburan dengan bepergian, diyakini akan mendorong permintaan yang lebih tinggi. Para pelancong yang mengemudikan kendaraan di Amerika Serikat, China, dan Inggris akan mulai mengonsumsi lebih banyak bahan bakar.

Disisi lain, potensi kenaikan harga minyak lebih lanjut juga bisa datang dari melemahnya Dolar AS, yang membuat minyak “lebih murah” untuk dibeli secara internasional. Sebagaimana diketahui bahwa indek Dolar AS masih melayang di dekat posisi terendah dalam sembilan minggu ini, di bawah tekanan dari prospek kebijakan The Federal Reserve AS yang bernada dovish dan rencana pengeluaran anggaran yang berani dari Presiden AS Joe Biden.

Sementara itu, berita positif dari Eropa termasuk pengumuman dari Moderna Inc., bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas vaksin hampir dua kali lipat untuk tahun depan dan Jerman yang sebelumnya mencatat kasus harian, telah melakukan 1,1 juta vaksinasi pada hari Rabu.  Prospek permintaan minyak mentah mendapat dorongan besar dari Eropa dan itu akan mengatasi risiko yang muncul dari kasus baru di India dan negara berkembang lainnya.

New York bahkan berencana untuk “membuka kembali sepenuhnya” kota tersebut pada 1 Juli setelah lebih dari satu tahun melakukan penutupan dan pembatasan kapasitas. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Walikota Bill de Blasio, dengan mengutip kemajuan dalam memvaksinasi lebih dari 8 juta penduduknya.

Analis Citibank menilai vaksinasi di Amerika Utara dan Eropa memungkinkan permintaan minyak bisa mencapai rekor tertinggi 101,5 juta barel per hari selama bulan-bulan musim panas di belahan bumi utara tersebut. Namun demikian dia tetap memperingatkan meningkatnya kasus COVID-19 di Brasil dan India dapat menggerus permintaan lokal lebih ketat jika penguncian diberlakukan kembali. Harus diakui bahwa kasus di India ini mampu menahan reli harga minyak. Total kasus COVID-19 India melewati 18 juta pada hari Kamis.

Di Eropa, perusahaan energi besar, termasuk BP PLC, Total SE dan Equinor ASA, mendapat keuntungan dari harga minyak yang lebih tinggi untuk melaporkan kenaikan besar dalam pendapatan kuartal pertama.

Pertumbuhan ekonomi AS dipercepat pada kuartal pertama, didorong oleh bantuan pemerintah yang besar-besaran untuk rumah tangga dan bisnis, memetakan arah untuk apa yang diharapkan menjadi kinerja terkuat tahun ini dalam hampir empat dekade.