Sterling capai level tertinggi dua minggu pada hari Kamis, membangun kenaikan dari sesi sebelumnya, karena para pelaku pasar fokus pada harapan perang perdagangan pasca-Brexit dengan Uni Eropa akan dihindari dan ekspektasi Bank of England akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Dua pejabat BoE diharapkan memberikan pidato di kemudian hari dan investor akan mengamati dengan cermat tanda-tanda bahwa pasar lebih maju dalam memperkirakan kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun.
Menghadapi kenaikan inflasi, BoE tampaknya akan menjadi bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga sejak awal pandemi.
Pound melonjak terhadap dolar pada hari Senin setelah gubernur BoE Andrew Bailey menekankan perlunya langkah pencegahan inflasi secara permanen, dan sesama pembuat kebijakan Michael Saunders mengatakan rumah tangga harus bersiap untuk kenaikan suku bunga “secara signifikan lebih awal”.
Pada hari Kamis, sterling naik 0,30% versus dolar menjadi $1,3704. Terhadap euro, sterling naik 0,11% ke level 84,78 setelah sempat menyentuh level tertinggi dua bulan.
Bagi beberapa analis, negosiasi dengan Brussel untuk memudahkan transit barang ke Irlandia Utara dan ketegangan umum pasca-Brexit kemungkinan akan membatasi sterling Inggris.
Sejauh ini, proposal UE untuk memangkas dokumen dan pemeriksaan makanan dan obat-obatan yang masuk ke Irlandia Utara dari daratan Inggris disambut dengan hati-hati.
Sejauh indikator ekonomi yang bersangkutan, data minggu ini, termasuk angka pekerjaan Inggris untuk September relatif sesuai dengan perkiraan. Ekonomi Inggris tumbuh 0,4% pada Agustus, membuatnya hanya 0,8% lebih rendah dibandingkan Februari 2020, Kantor Statistik Nasional mengatakan pada hari Rabu.
Dalam survei Reuters, para ekonom memperkirakan produk domestik bruto bulanan Inggris tumbuh 0,5% untuk Agustus.
