Hanya Tunggu Momentum, Harga Emas Siap Kembali Ke $1900

0
92
Harga Emas Terkoreksi Turun

JAVAFX – Pasar emas telah membuat beberapa kenaikan harga yang mengesankan sejak flash crash pada minggu lalu. Harga menguat kembali dari posisi sesaat di area bawah $1.700 per troy ons; namun, kinerja logam mulia dalam waktu dekat dapat dibatasi.

Meskipun harga emas telah rally lebih dari $100 dari posisi terendah baru-baru ini, harga emas nampak sedang berjuang keras untuk bisa menembus resistance di $1.800 per troy ons. Tak heran bila saat ini Emas sebetulnya hanya menunggu momentum yang tepat dan cukup untuk mendorong kenaikan lebih tinggi dalam waktu dekat.

Dalam jangka pendek ke depan, tren kenaikan harga emas kemungkinan sedikit tertahan dalam jangka yang sangat pendek. Mengingat data ekonomi yang beragam baru-baru ini, investor masih mencari pedoman yang jelas tentang kapan Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi besar-besaran, dimana semua perhatian pelaku pasar kini tertuju pada konferensi tahunan di Jackson Hole pada bulan Agustus ini.

Pertama-tama, upaya kenaikan harga emas ini akan menghadapi tantangan dari penguatan dolar AS. Indek dolar AS saat ini di atas 93 poin dan mendekati level tertinggi sejak awal April.

Sejarahnya, penurunan harga emas sejak pertengahan Juni kemarin banyak dipengaruhi oleh penguatan dolar AS. Menariknya, meskipun sejumlah data ekonomi baru-baru ini menunjukkan kondisi yang lebih lemah dari yang diharapkan dan terjadi kemerosotan sentimen konsumen, dolar AS masih berhasil bertahan di dekat level tertinggi dalam empat bulan.

Hal ini mencerminkan fakta bahwa meski dengan momentum ekonomi yang lebih lambat sebagaimana terjadi baru-baru ini, AS masih kemungkinan akan berada di depan negara ekonomi maju lainnya dalam siklus kenaikan suku bunga.

Emas berpeluang kehilangan sebagian daya pikatnya sebagai safe-haven saat harus bersaing dengan kenaikan baru-baru ini di pasar ekuitas. Berkurangnya daya tarik emas sebagai asset safe-haven ini datang karena meningkatnya infeksi COVID-19 karena varian delta membebani ekspektasi pertumbuhan.

Dengan kata lain, ini menunjukkan bahwa sentimen investor masih hanya berhati-hati. Selain itu, kurangnya penghindaran risiko yang berarti menjelaskan aksi harga di pasar saham karena harga ekuitas telah bertahan di dekat rekor tertinggi. Dengan emas gagal menunjukkan beberapa kenaikan yang berarti selama beberapa bulan terakhir, ini telah membatasi arus masuk spekulatif di antara investor jangka pendek.

Namun, tidak semua malapetaka dan kesuraman di pasar logam mulia. Meskipun ada hambatan jangka pendek, emas masih menyimpan optimism bahwa harga dapat mendorong kembali ke $1.900 per troy ons di akhir tahun.

Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kekuatan dolar baru-baru ini dapat melemah. Bagaimanapun, lingkungan ekonomi yang masih tidak pasti akan menjaga kekhawatiran tentang kebijakan Fed yang agresif. Jika inflasi terbukti bersifat sementara dalam beberapa bulan mendatang, kenaikan suku bunga mungkin tidak terjadi secepat yang diantisipasi beberapa orang. Dengan latar belakang ini, imbal hasil nominal diproyeksikan tetap rendah dan imbal hasil riil negatif untuk beberapa waktu mendatang.