Hanya Dapat Meredam Guncangan Minyak Iran, OPEC+ Tidak Bisa Berbuat Banyak

0
108
Oil Iran - Israel

OPEC+ punya cukup cadangan minyak untuk menutupi kekurangan pasokan jika Iran kehilangan seluruh produksinya akibat serangan Israel. Namun, situasi akan jadi rumit jika Iran membalas dengan menyerang fasilitas minyak di negara-negara tetangganya di Teluk.

Pada hari Selasa, Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel sebagai respon atas serangan udara Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut tindakan Iran sebagai kesalahan besar dan berjanji Iran akan membayarnya. Iran juga mengancam akan melakukan serangan balasan yang lebih besar jika Israel terus membalas.

Menurut laporan dari media AS, Axios, salah satu opsi Israel adalah menargetkan fasilitas minyak Iran. Iran sendiri memproduksi sekitar 3,2 juta barel minyak per hari atau sekitar 3% dari total produksi global. Ekspor minyak Iran bahkan sudah naik mendekati angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, yaitu sekitar 1,7 juta barel per hari, meski ada sanksi dari AS. Sebagian besar minyak Iran dibeli oleh penyuling di China, yang tidak mengakui sanksi AS.

“Secara teori, jika kita kehilangan seluruh produksi Iran – meski ini bukan skenario utama – OPEC+ punya cukup cadangan untuk menutupi goncangan ini,” kata Amrita Sen, salah satu pendiri Energy Aspects. OPEC+, yang mencakup OPEC dan sekutunya seperti Rusia, telah memangkas produksi minyak dalam beberapa tahun terakhir untuk mendukung harga di tengah lemahnya permintaan global.

Saat ini, pengurangan produksi OPEC+ mencapai 5,86 juta barel per hari. Para analis memprediksi bahwa Arab Saudi bisa meningkatkan produksi hingga 3 juta barel per hari, dan Uni Emirat Arab bisa menambah 1,4 juta barel per hari. OPEC+ bertemu pada hari Rabu untuk membahas kepatuhan terhadap pemotongan produksi, namun mereka tidak membahas konflik Israel-Iran. Menurut sumber-sumber OPEC+, satu-satunya harapan yang disampaikan adalah agar situasi tidak makin buruk.

Sampai sekarang, Israel belum menyerang fasilitas minyak Iran. Para ahli mengatakan bahwa jika Israel memutuskan untuk menyerang, targetnya bisa jadi kilang minyak Iran dan pelabuhan Kharg, yang menangani sekitar 90% ekspor minyak mentah negara tersebut.

Sementara itu, harga minyak naik pada hari Kamis karena prospek meluasnya konflik Timur Tengah yang dapat mengganggu aliran minyak mentah dari wilayah pengekspor utama membayangi prospek pasokan global yang lebih kuat.

Minyak mentah berjangka Brent naik 80 sen, atau 1,08%, menjadi $74,7 per barel< smeentara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 85 sen, atau 1,21%, menjadi $70,95.