Guterres tekankan pentingnya menjunjung tinggi prinsip PBB

0
54

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dalam pesannya saat memperingati Hari PBB pada Senin (24/10) mengatakan bahwa menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip-prinsip PBB sangat penting di dunia yang sedang tertekan.

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita perlu menghidupkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Piagam PBB di setiap penjuru dunia,” kata Guterres.

Sekjen menggambarkan PBB sebagai “produk harapan” karena lembaga tersebut mewujudkan harapan dan tekad untuk bergerak melampaui konflik global menuju sebuah era baru kerja sama global.

“Dewasa ini, organisasi kita sedang sangat diuji lebih dari sebelumnya.

Namun, untuk saat-saat seperti inilah PBB didirikan,” ujarnya.

Guterres mengatakan PBB “memberikan kesempatan bagi perdamaian dan mengakhiri konflik yang membahayakan nyawa, masa depan, dan kemajuan global,” serta berupaya untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem, mengurangi ketidaksetaraan, dan menyelamatkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Dirinya menyebut PBB berperan dalam menjaga planet ini, termasuk dengan menghentikan kecanduan global terhadap bahan bakar fosil dan memulai revolusi energi terbarukan.

Guterres juga menyoroti bagaimana PBB “menyeimbangkan antara peluang dan kebebasan” bagi wanita dan anak perempuan, sembari turut memastikan hak asasi manusia bagi semua.

“Saat kita memperingati Hari PBB ini, mari kita memperbarui harapan dan keyakinan kita tentang apa yang dapat dicapai umat manusia ketika kita bekerja sama sebagai satu kesatuan, dalam solidaritas global,” ujar pejabat tinggi PBB itu.

Hari PBB diperingati setiap tahun, merefleksikan pembentukan resmi organisasi dunia itu pada 24 Oktober 1945 silam.

Pada 1947, Majelis Umum PBB mendeklarasikan 24 Oktober sebagai hari jadi Piagam PBB.

Pada 1971, Majelis Umum PBB mengadopsi sebuah resolusi yang menyatakan bahwa Hari PBB akan menjadi peringatan internasional atau hari libur internasional serta merekomendasikan agar hari itu diperingati sebagai hari libur umum oleh negara-negara anggota PBB.