JAVAFX – Greenback makin percaya diri tekan harga emas pada perdagangan sore hari ini dimana potensi perang dagang antara AS dengan China yang tetap membara sepertinya akan tertutupi dengan jelang rilisnya data tenaga kerja AS nanti malam.
Berita mengejutkan tari pagi bahwa Trump akan segera menambah tekanannya kepada China untuk mengurangi defisit perdagangannya dari $50 milyar menjadi $100 milyar. Dan pihak China pun tetap bersikukuh dengan angka tarif $50 milyar kepada pengenaan tarif baru produk impor asal AS.
Kondisi ini membuat pasar saham Asia dan Eropa langsung di ruang koreksi, dan dimanfaatkan sejenak oleh emas sebagai tempat pengaman aset-aset investor. Alhasil ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $0,20 atau 0,02% di level $1328,70 per troy ounce. Harga perak untuk sementara membaik setelah semalam mengalami tekanan atau koreksi harga yang cukup dalam.
Namun sentimen safe haven emas berlarut-larut mereda jelang sore ini, karena investor khawatir akan rilisnya data tenaga kerja AS. Seperti kita ketahui bajwa situasi ekonomi AS sendiri masih bagus, sehingga penguatan di emas pun masih terlihat terbatas. Melihat dari data ADP pada Rabu lalu, bahwa penambahan jumlah tenaga kerja baru yang dilaporkan ternyata lebih baik daripada perkiraan pasar, sehingga investor tampak juga enggan terlalu lama memegang aset-aset non-dolar AS dan emas.
Bila data tenaga kerja AS nanti malam membaik, dapat dipastikan sisi laju pertumbuhan ekonomi dan sisi laju inflasi juga turut meningkat. Dengan begitu, maka ekonomi AS akan membutuhkan kenaikan suku bunga the Fed untuk meredam ekonomi yang panas tersebut. Disinilah letak mulai tertahannya penguatan emas.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters
