JAVAFX – Dolar AS mungkin jatuh ke level terendah tahun 2018 karena meningkatnya kemungkinan Joe Biden memenangkan pemilihan presiden AS dan kemajuan dalam vaksin corona, menurut Goldman Sachs Group Inc.
“Risiko condong ke pelemahan dolar, dan kami melihat peluang yang relatif rendah dari hasil paling positif terhadap dolar- kemenangan oleh Trump dikombinasikan dengan penundaan vaksin yang berarti,” tulis ahli strategi termasuk Zach Pandi dalam sebuah catatan minggu lalu.
“Pemilu AS gelombang biru dan berita menggembirakan tentang jadwal vaksin dapat mengembalikan dolar dan index DXY ke posisi terendah tahun 2018”.
Indeks ICE Dolar AS telah turun hampir 3,5% tahun ini – diperdagangkan sedikit diatas level 93 pada awal pekan ini- karena investor bereaksi terhadap stimulus moneter terakit pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Federal Reserve dan suku bunga terendah. Indeks tersebut diperdagangkan dibawah level 89 pada 2018, level yang akan menyiratkan penurunan lebih lanjut sampai 4%.
Goldman bergabung dengan perusahaan lainnya seperti UBS Asset Management dan Invesco Ltd. dalam memprediksi dolar yang lebih lemah karena Biden memperpanjang kepemimpinannya atas Trump
dengan waktu pemilihan kurang dari tiga minggu lagi. Ini merekomendasikan investor untuk menjual dolar terhadap mata uang utama.
Ahli strategi juga menyarankan membeli euro, dolar Kanada dan Australia terhadap greemback. Perusahaan tersebut tetap membuka rekomendasi jangka panjang untuk yuan melalui obligasi pemerintah China yang tidak dilindungi nilainya.
“Margin yang lebar dalam jajak pendapat saat ini mengurangi resiko hasil pemilu yang tertunda, dan prospek terobosan vaksin jangka pendek dapat memberikan penghambat bagi aset beresiko,”tambahan dari ahli strategi Goldman Sachs.
