Goldman Sachs saat ini sedang mewaspadai pair USDJPY di mana pair ini sejak Juli 2023 terus menguat karena adanya pelemahan Yen Jepang yang di pengaruhi masih kuatnya ekpektasi kenaikan suku bunga The Fed untuk mengejar target inflasi 2.00% di tengah tetapnya kebijakan moneter BOJ. Ketika hari Selasa lalu USDJPY menyentuh level 150.00-an, USDJPY tiba-tiba turun drastis hingga mencapai level 147.29 dan kemudian kembali naik lagi. Ada dugaan bahwa pemerintah Jepang melakukan intervensi ke dalam pasar. Fluktuasi yang besar tersebut telah memicu spekulasi mengenai potensi intervensi oleh otoritas keuangan, meskipun tidak ada pernyataan resmi yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan Jepang atau Fed New York pada hari Jumat.
Kurangnya penjelasan informasi dari lembaga-lembaga pemerintah Jepang ini telah menyebabkan bertambahnya perhatian pasar terhadap pair USD/JPY. Hal ini sebagian disebabkan oleh intervensi di masa lalu yang terjadi ketika pair mata uang ini menyentuh 150 pada 21 Oktober 2022. Tindakan ini telah menetapkan angka 150.00-an ini sebagai ambang batas peringatan untuk intervensi di masa depan.
Mengingat dampak signifikan yang dapat ditimbulkan oleh tanggapan resmi terhadap dinamika pair mata uang ini, Goldman Sachs menekankan pentingnya memantau setiap pernyataan atau tindakan yang akan datang. Saat ini, pasar tetap waspada untuk mengantisipasi potensi pergeseran kebijakan atau faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja USD/JPY.