JAVAFX – Gold tetap dibawah tekanan jual, tertekan dibawah level $1900,00 pada Rabu di sesi Asia dan masih cenderung turun karena penguatan dolar yang berlanjut.
Harga emas turun hampir 10% dari level tertinggi $2075 per ounce pada bulan lalu, ditengah ketidakpastian mengenai stimulus baru dari pemerintah AS.
Peningkatan infeksi virus di Eropa dan Amerika tidak serta merta membuat investor beralih ke emas, tetapi mereka memburu dolar sebagai aset aman. Sejak awal minggu ini, dolar mendapat dukungan setelah peningkatan virus menambah kekhawatiran, ditambah anjloknya saham di Eropa dan AS karena masalah kecurigaan proses transfer uang gelap dari beberapa bank besar.
Harga emas saat berita ini ditulis, sempat turun ke level $1892.75 sementara itu dollar index yang menjadi indeks pergerakan dolar terhadap enam mata uang utama kokoh diatas level 94.00 dan sempat menyentuh level 94.210.
