JAVAFX -Performa Gold pada sepanjang sesi transaksi hari Selasa kemarin (06 November 2019) nampak meredup dan terus terkelupas valuenya menuju level terendah dalam tiga pekan, yaitu 1479.17, sebagaimana tertera pada grafik MT5 Java Global Futures.
Kinerja negatif Gold pada hari Selasa kemarin– tidak saja sempat menyapa level terlemah dalam tiga pekan, juga merupakan penurunan terbesar Gold dalam sehari sesi transaksi sejak 25 September 2019 lalu.
Dari aspek sentimen, penampilan negatif Gold juga tidak terlepas dari performa impresif the greenback yang ditopang oleh menyeruaknya optimisme para partisipan forex market terhadap kemungkinan kesepakatan dagang Cina dan Amerika Serikat pada bulan depan, sehingga menjadi salah satu faktor kunci tertekannya komoditas berdenominasi dollar AS—termasuk Gold.
Faktor tambahan pemicu akselerasi penguatan the greenback adalah publikasi data vital dari sektor non-manufaktur, yaitu ISM Non-Manufacturing PMI, yang berlabel “lebih baik dari ekspektasi”. Data positif tersebut bersanding dengan penguatan yield obligasi US Treasury.
Namun, absennya data vital dari Washington hari ini, Rabu 06 November 2019, nampaknya dijadikan momentum para trader dan investor Gold untuk mencicil profit sembari menanti perkembangan sentimen lebih lanjut.
Sehingga aksi profit-taking tersebut untuk sementara efektif memicu recovery Gold secara terbatas, setidaknya berpotensi mengusik resisten terdekat 1490.65. Resisten kritis 1502.12.
Dari perspektif teknikal; jika ekstensi dominasi buyers berlangsung di atas level 1502.12 akan memulihkan perspektif bias bullish Gold, dengan target berikut 1515.87-1520.98. Resisten kuat short term pada area 1544.56-1551.31
Sebaliknya, jika Gold tertekan di bawah 1471.79 disertai intensitas jual, rentan menuju 1464.32 dan 1458.95. Support kuat short term pada area 1436.36-1429.99