Di tengah banyaknya negara-negara yang mulai gencar melakukan vaksin, baik itu di Amerika, Eropa, bahkan Asia, dan berbagai negara-negara di belahan dunia lainnya, maka di bulan Januari ini Gold terpantau melemah dari level 1959.24 ke level 1802.37. Bahkan Gold di prediksi akan turun menuju level 1775.00 sebagai support kuatnya.
Namun, calon Menteri Keuangan yang baru yang merupakan mantan Ketua The Fed yaitu Janet Yellen telah menyatakan rencana Joe Biden yang akan menggelontorkan dana stimulus sebesar $1.9 Trilyun untuk menangani masalah Covid-19 dan untuk mengupayakan peningkatan ekonomi. Dana yang cukup besar ini, melebihi Stimulus pertama sebesar $750 Miliar dan stimulus kedua $900 Miliar. Jika rencana stimulus yang akan di usulkan oleh pemerinta AS ini di setujui oleh DPR AS dan juga Senat AS, maka hal ini di prediksi dapat melemahkan Dolar AS, dan kemungkinan pelemahan Dolar AS ini akan cukup signifikan melihat dari besarnya stimulus AS yang akan di gelontorkan, karena jika dana sebesar $1.9 Trilyun di sepakati besarannya, maka pasar keuangan AS akan di banjiri Dolar AS.
Melemahnya Dolar AS ini jika terjadi stimulus tersebut di prediksi akan kembali menguatkan Gold menuju $2000. Sebagai catatan, Gold pernah menembus level $2000 dan mencapai posisi tertingginya sepanjang sejarah di bulan Agustus di level $2074 karena masih meroketnya pandemi di Amerika Serikat dan di saat pertumbuhan Amerika di laporkan -32.9%. Saat ini, para pelaku pasar masih menantikan kapan tanggalnya pemerintah akan ajukan proposal stimulus ini ke DPR AS, dan bila di setujui DPR AS, kapan tanggal senat akan membahasnya. Mari kita tunggu bersama.