Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat ekosistem Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) guna meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat agar dapat memberikan manfaat lebih luas dan citra industri mengingat masih banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Industri PBK imbas dari aktivitas tidak bertanggungjawab beberapa pihak yang menggunakan industri PBK sebagai kedok kejahatan investasi ilegal.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam Pembukaan Program Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi bertema, ”Perlindungan Nasabah dalam Perdagangan Berjangka Komoditi” pada hari ini, Selasa, (7/3) di Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Bappebti Kemendag yang bekerja sama dengan Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo).
“Bappebti akan terus mengikuti perkembangan dengan melakukan penyesuaian berbagai aturan untuk memperbaiki PBK di Indonesia agar wajar, adil, dan aman bagi masyarakat. Bappebti juga meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan program-program dari para pemangku kepentingan di industri PBK,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Program Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan literasi PBK dengan memberikan pemahaman yang benar dan tepat di tengah masyarakat sehingga pelaksanaan perdagangan berjangka komoditi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan bahwa dalam meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, di 2023 ini Bappebti berencana membentuk harga acuan komoditi (price reference) sesuai dengan mandat UU 32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar beberapa jenis komoditi unggulan seperti CPO, timah, dan karet yang dapat dijadikan harga acuan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, untuk mewujudkan ini maka komoditi ini harus ditransaksikan di Bursa Berjangka sehingga akan menghasilkan tata kelola perdagangan yang adil dan transparan. Negara akan diuntungkan dengan harga pasar yang wajar dan dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak mulai dari petani, pedagang, pengusaha, bahkan negara dari sisi penerimaan pajak.
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menambahkan, melalui Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi, masyarakat juga diharapkan dapat semakin berhati-hati dan selalu memastikan perusahaan pialang berjangka yang terdaftar di Bappebti untuk menghindari tindakan penipuan yang dapat merugikan pengguna.
“Pelaksanaan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi diharapkan memberikan informasi dan pandangan masyarakat yang kerap kurang baik akibat upaya-upaya pihak yang kurang bertanggungjawab menggunakan industri PBK. Semoga acara ini dapat meminimalisasi kedok upaya kejahatan investasi ilegal,” ujar Didid.
Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) Udi Margo Utomo menuturkan, program Bulan Literasi Kripto menggandeng seluruh anggota Aspebtindo yaitu Bursa Berjangka Jakarta, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, PT Kliring Berjangka Indonesia, Indonesia Clearing House, Pialang Berjangka, Pedagang Berjangka, Bank Penyimpan Margin, Pedagang Fisik Emas Digital, serta Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI).
Menurut Udi, sasaran yang ingin dicapai dalam Bulan Literasi PBK yang akan berlangsung selama satu bulan selama Maret 2023 ini adalah memberikan pemahaman dan literasi tentang PBK kepada masyarakat bagaimana mekanisme industri PBK secara baik dan benar ke seluruh pelosok Indonesia dengan mempusatkan kegiatan di kota-kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, dan Makasar, baik secara luring, daring atau hibrida.
#AyoTradingBerjangka