Gedung Putih Tepis Kritik Soal Temuan Dokumen Rahasia Negara di Rumah Pribadi dan Bekas Kantor Biden

0
67

Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menepis kritik soal temuan dokumen rahasia negara dan dokumen resmi lainnya di kediaman dan bekas kantor Presiden Joe Biden yang diungkap Gedung Putih secara terpisah-pisah.

Jean-Pierre mengatakan, Gedung Putih dapat menahan informasi demi melindungi proses penyelidikan Departemen Kehakiman AS terhadap penemuan itu.

Ian Sams, juru bicara kantor penasihat Gedung Putih, mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih memberitahukan informasi yang dianggap “patut” dibagikan.

Menanggapi kritik soal pengungkapan yang dilakukan sedikit demi sedikit, Sams menyebut Gedung Putih berusaha berhati-hati menghadapi “risiko” dalam membagikan informasi “yang belum lengkap.” “Kami berusaha bersikap seterbuka dan seinformatif mungkin dengan Anda semua di media dan publik, sambil tetap konsisten untuk menghormati integritas penyelidikan Departemen Kehakiman yang sedang berlangsung,” katanya.

“Presiden dan timnya mengambil tindakan yang tepat,” kata Jean-Pierre tentang penyerahan dokumen tersebut setelah ditemukan.

Penemuan dokumen rahasia negara di kediaman pribadi dan bekas kantor Biden memperumit penyelidikan federal terhadap mantan Presiden Donald Trump, yang menurut Departemen Kehakiman mengambil ratusan dokumen bercap rahasia negara setelah meninggalkan Gedung Putih pada awal 2021 dan selama berbulan-bulan menolak permohonan untuk mengembalikannya kepada pemerintah.

Meski kedua kasus tersebut berbeda – Biden, misalnya, secara sukarela mengembalikan dokumen yang ditemukan – hal itu tetap menjadi bencana politik bagi Biden, yang menjanjikan pemerintahan yang sepenuhnya bersih dari praktik pemerintahan Trump.

Pada Sabtu (14/1), Gedung Putih mengungkap bahwa pengacara Biden menemukan dokumen rahasia negara dan dokumen resmi lainnya pada empat kesempatan berbeda, yaitu pada 2 November 2021 di kantor Penn Biden Center di Washington, pada 20 Desember di garasi kediaman pribadi Biden di Wilmington, Delaware, dan pada 11 juga 12 November di perpustakaan rumah Biden.

Jean-Pierre sempat mengatakan sebelum pengungkapan temuan dokumen terbaru bahwa warga AS dapat berasumsi bahwa penyelidikan telah selesai.

Pada Selasa (17/1), ia merujuk pertanyaan wartawan kepada Departemen Kehakiman atau kantor penasihat Gedung Putih untuk menjelaskan apakah masih ada lagi dokumen yang ditemukan, dan apakah hal itu akan diungkap apabila ditemukan.

Jean-Pierre mengatakan bahwa presiden fokus pada pekerjaannya.

“Ia ingin memastikan bahwa ia terus melayani warga Amerika,” ungkapnya.

Jaksa Agung Merrick Garland pekan lalu menunjuk Robert Hur, mantan jaksa AS negara bagian Maryland, untuk menjadi penasihat khusus yang mengawasi penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap penemuan dokumen tersebut.

Beberapa pertanyaan yang belum dijawab oleh Gedung Putih maupun pengacara pribadi Biden: Berapa tepatnya dokumen yang ditemukan; apakah masih ada dokumen lain yang belum ditemukan; apa isi dokumen-dokumen itu; dan mengapa publik tidak langsung diberitahu soal temuan tersebut hingga berbulan-bulan kemudian.

Sams merujuk pertanyaan-pertanyaan itu kepada Departemen Kehakiman, sambil bersikeras bahwa baik Gedung Putih maupun pengacara pribadi Biden tidak mengetahui apa isi dokumen-dokumen itu.