Presiden Amerika Joe Biden berencana mendistribusikan jutaan masker pada warga di komunitas-komunitas yang paling terkena dampak perebakan virus corona, sebagai bagian dari upayanya untuk memastikan adanya tanggapan pemerintah “yang adil” untuk mengatasi pandemi ini.
Dibandingkan pemerintahan Donald Trump yang mempertimbangkan untuk mengirim masker pada semua warga Amerika namun kemudian menangguhkannya, Biden mengambil pendekatan yang lebih konservatif, dengan menarget komunitas-komunitas yang kurang mendapat pelayanan dan yang menanggung beban paling berat akibat pandemi ini.
Gedung Putih hari Rabu (24/2) mengumumkan pemerintah Biden berencana mendistribusikan masker tidak melalui surat atau pos, tetapi melalui Pusat Kesehatan Masyarakat, sistem bank makanan (food bank) dan dapur negara (food pantry).
Associated Press melaporkan ada sekitar 1.300 pusat kesehatan masyarakat dan 60.000 bank dan dapur makanan di seluruh Amerika.
Departemen Pertahanan, Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, dan Departemen Pertanian akan dilibatkan dalam distribusi lebih dari 25 juta masker yang terbuat dari kain, dalam ukuran dewasa dan anak-anak.
Gedung Putih memperkirakan jumlah mereka yang akan diberi masker akan mencapai 12-15 juta orang.
“Tidak semua warga Amerika mengenakan masker secara teratur, tidak semua memiliki akses, dan tidak semua masker sama,” ujar Koordinator Penanganan Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients.
Biden telah meminta agar semua orang mengenakan masker pada 100 hari pertama masa kekuasaannya.
Ia juga mengharuskan penggunaan masker di seluruh gedung pemerintah dan transportasi publik.