Sementara kasus infeksi virus corona melonjak lagi di AS, kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, Minggu (25/10), menyatakan bahwa negara itu tidak akan mengontrol pandemi. Namun, Meadows mengatakan kepada stasiun televisi CNN, bahwa Kita akan mengontrol kenyataan bahwa kita akan memperoleh vaksin, terapeutik dan upaya mitigasi lainnya. Dalam wawancara dengan presenter TV, Jake Tapper, Meadows membela cara Presiden Donald Trump menangani pandemi di AS, sembilan hari menjelang pilpres 3 November antara Trump dan saingannya, Joe Biden.
Keadaan kita sekarang jauh lebih baik.
Presiden telah melakukan semua, klaim Meadows, sambil berargumen bahwa Biden akan mengarantina semua orang. Biden, yang unggul dalam sebagian besar jajak pendapat nasional dan di negara bagian yang diperebutkan, langsung mengkritik cara Trump menangani virus corona.
Biden mengatakan bahwa Trump telah membuktikkan ia tidak mampu mengontrol wabah itu.
“Meadows tidak salah ucap, kata Biden dalam pernyataan.
Itu merupakan pengakuan akan strategi Presiden Trump dari sejak awal krisis: mengibarkan bendera putih tanda kalah dan berharap bahwa dengan mengabaikannya, virus itu akan hilang dengan sendirinya.
(Virus) belum hilang, dan tidak akan hilang. Sudah terlambat bagi Presiden Trump dan pemerintahannya untuk mendengarkan para ilmuwan, mengambil langkah, dan pada akhirnya menganggap serius virus yang menewaskan ribuan nyawa setiap minggu, menutup sekolah-sekolah, dan memaksa jutaan warga AS kehilangan pekerjaan, ujar Biden.
Menurut Universitas Johns Hopkins AS kini mencatat jumlah kematian terbanyak di dunia, yaitu hampir 225.000 kematian dan hampir 8.6 juta infeksi.